MENGGUNAKAN sepeda motor listrik hasil konversi dalam program kolaborasi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjadi salah satu bentuk kepedulian Ato Supriyadi dalam mengurangi emisi.
Tepat pada Jumat (25/11/2023) lalu, motor milik Ato dikonversi menjadi motor listrik dan menjadikan RAPP sebagai pionir konversi motor listrik di luar Pulau Jawa.
Ato sering menggunakan motor hasil konversi itu untuk ke masjid. Sedangkan sang istri, Fuah, nyaris setiap hari menggunakannya untuk mengantar anak ke sekolah.
“Sekecil apapun, kalau kita bisa mengurangi gas rumah kaca akan sangat berharga bagi lingkungan kita. No Emisi, Yes Konversi! Kalau bukan kita, siapa lagi? Sesuai slogan kita: start with me. Mulai dari saya. Mulai dari kita,” ungkap Ato didampingi sang istri, saat ditemui di kediamannya.
Ato yang telah 13 tahun menjadi karyawan RAPP, sangat aktif mengajak karyawan lainnya untuk ikut mengonversi motor masing-masing menjadi motor listrik. Dia kerap menyebut bahwa konversi motor listrik ini adalah bentuk kepedulian karyawan terhadap lingkungan.
Dengan semangat dan kesediaannya memberi informasi kepada rekan-rekannya sesama karyawan, tak heran banyak yang melihat Ato sebagai brand ambassador konversi motor listrik di Riau Kompleks. Dia tertawa saja saat ditanya soal anggapan itu. Katanya, dia memang senang dengan program ini dan sudah merasakan langsung pemakaian motor listrik.
Sebagai sarana diskusi terkait program konversi motor listrik ini, bahkan sudah ada komunitas yang terbentuk.
“Kita sudah bikin komunitas motor listrik ini di Riau Kompleks. Di komunitas ini kita sharing pengalaman, berbagi pikiran, masukan, dan kepentingan lain terkait motor listrik,” jelas Ato lebih jauh.
Karyawan lainnya, Ahmada Sibarani, mengatakan, sangat antusias mengikuti program konversi motor listrik. Dia juga mengungkapkan kebanggaannya atas peran perusahaan yang memfasilitasi karyawan untuk mengkonversi motor BBM menjadi motor listrik.
“Sangat bangga menjadi bagian dari perusahaan yang telah berkontribusi untuk negara dan lingkungan, mengurangi emisi, terutama lewat konversi motor listrik ini,” sebut Ahmada.
Keamanan dan Garansi Terjamin
Sejumlah pertanyaan kerap diutarakan karyawan terkait konversi motor listrik, antara lain soal keamanan motor setelah dikonversi dan ketersediaan suku cadang.
“Motor listrik ini sudah sangat aman. Karena mesinnya pakai protection di sistemnya. Akan memutus arus secara otomatis, misalnya bila ada kebakaran atau overheat,” ungkap GA Manager RAPP Voukhe C Kalangi.
Katanya lagi, untuk ketersediaan stasiun baterai memang saat ini baru satu, yakni di food court lama Riau Kompleks. Target akan ada lima stasiun swap baterai. Akan segera ditambah sesuai kecepatan konversi motor listrik di Riau Kompleks.
“Kita akan memaksimalkan agar bisa mencapai konversi 200 motor sesuai target,” sebut Voukhe lagi.
Untuk mencapai target itu, dia juga meyakinkan bahwa ada garansi untuk yang mengikuti konversi motor listrik. Sedangkan ketersediaan suku cadang, nantinya akan ada tersedia di vendor-vendor lokal.
RAPP, salah satu unit usaha dari Royal Golden Eagle (RGE) Group, yang bergerak di bidang pengolahan pulp dan kertas, telah melakukan upaya pengurangan emisi, sejalan dengan komitmen APRIL 2030, yakni untuk mencapai iklim positif.
“RAPP mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi gas rumah kaca lewat beberapa terobosan untuk mencapai target komitmen APRIL 2030, salah satunya pilar iklim positif,” ungkap Direktur RAPP Mulia Nauli.
Dalam menjalankan komitmen APRIL 2030, khususnya terkait konversi motor listrik ini, RAPP telah membangun ekosistem pendukung motor listrik dengan menyediakan stasiun baterai swap yang akan tersedia sebanyak 5 unit.
Katanya lagi, RAPP juga telah membangun panel surya dengan kapasitas 11 MW, hingga tahun 2030 ditargetkan kapasitasnya sebesar 50 MW.
Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo mengungkapkan, RAPP telah melakukan excellent work dalam pengurangan emisi, termasuk dengan program konversi motor listrik.
“Konversi sepeda motor listrik ini merupakan penanda bahwa program pemerintah terkait dengan insentif untuk konversi motor listrik sudah terlaksana di Riau. Saya berharap dengan adanya inisiasi konversi motor BBM menjadi motor listrik di RAPP ini dapat meningkatkan animo masyarakat untuk mengkonversi sepeda motor BBM-nya menjadi sepeda motor listrik. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” sebut Gigih Udi Atmo.
Senada dengan itu, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan bahwa konversi sepeda motor listrik di RAPP ini dalam rangka percepatan layanan bantuan pemerintah untuk program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai sehingga dapat mencapai target 150 ribu unit sepeda motor BBM konversi pada tahun 2024.
“Konversi ini menjadikan RAPP pionir konversi sepeda motor listrik di luar Pulau Jawa. Yang pertama di Pulau Sumatera. Saya salut, RAPP sebagai perusahaan multinasional, memiliki konsen utama terhadap sustainability (keberlanjutan). Memiliki program-program nyata dalam mengurangi emisi,” urainya.
Dia juga mengapresiasi RAPP yang telah menggerakkan karyawannya untuk mengkonversi sepeda motor milik masing-masing. “Ini adalah contoh bahwa setiap individu bisa dengan mudah melakukan konversi energi. RAPP telah menunjukkan komitmen untuk lebih membirukan langit, sebuah komitmen perusahaan untuk energi bersih,” sambungnya.***(rl)