
Jakarta (SegmenNews.com) – Andi Sisuanto (37) ditemani sang ayah Amirudin (63), warga Desa Pangkalan Delik, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Nekat menempuh perjalanan selama lima (5) hari sejak Senin, 29 April 2024 lalu, demi menjumpai Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, demi diaspalnya jalan Desa Pangkalan Delik.
Bukan tanpa alasan, pria 37 tahun tersebut sudah berulang kali mengadukan persoalan jalan poros desanya ke Pemerintah Daerah (Pemda) Pelalawan maupun Pemerintah Provinsi (Pemrov) Riau. Ironisnya, sejak pemekaran Kabupaten Pelalawan dari Kabupaten Kampar, jalan poros desanya tak kunjung mendapatkan perhatian serius.
“Mulai dari pemekaran tahun 1999 lalu, hingga kini persoalan jalan Desa kami tak selesai-selesai, entah berapa kali berganti Bupati di Kabupaten Pelalawan,” kata Andi, sapaannya ini mengawali wawancara ekslusif kepada awak media ini.
Kini pria tinggi tegap yang mendapat amanah sebagai ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pangkalan Delik, itu sudah sering menyampaikan persoalan jalan poros yang menjadi tranding topik keseharian masyarakat di Desa Pangkalan Delik tersebut. Bahkan, ia telah melaporkan ke pihak terkait di Pemrov Riau, namun hasilnya malah membuatnya hibah dan kecewa atas jawaban yang diterimanya.
“Semua jalan sudah kami tempuh hingga ke PUPR Provinsi Riau, namun jawaban mereka bukan kewenangan Provinsi. Sementara di Pemda Pelalawan sendiri sudah sering dijanjikan, bahkan sudah sampai kami ke Rumah Dinas Bupati, namun kekecewaan dan desakan masyarakat yang selalu kami dapatkan,” keluh Andi.
Selain itu, ironisnya lagi Desa Pangkalan Delik yang mempunyai luas wilayah sekitar 4000an Hektar (Ha) tersebut, 2000an Ha lebih ternyata telah dikuasai izin konsesi HTI dan HGU Korporasi dibidang Akasia dan Kelapa Sawit yang mengitari wilayah itu. Namun, sejauh ini tidak pernah juga mendapatkan perhatian khusus terkait jalan poros desanya dari program-program yang seharusnya bisa direalisasikan.
“Tak tau lagi kami mengadu kemana. Padahal Desa kami masuk dalam Tromno Adat dari Kerajaan Pelalawan. Artinya telah ada sejak lama, namun fakta dilapangan seperti ini,” urainya dengan suara lirih.
Kendati demikian, dari amanah yang diembannya saat ini, ia memutuskan mengurus surat perjalanan ke Kepolisian Sektor (Polsek) setempat, demi memperlancar perjalanannya ke Istana Negara, Jakarta, guna menjumpai orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Setelah selesai, ia sebelumnya telah menyiapkan proposal pengaduan untuk pembangunan jalan poros Desa Pangkalan Delik, tempat ia mengabdi saat ini. Dengan harapan dapat menjumpai Presiden Joko Widodo dan disambut baik di Istana Negara.
“Semoga niat dan perjuangan kami dipermudah nantinya. Yang kami fikir saat sampai nanti, apakah kami di usir oleh Paspampres istana negara, hanya waktulah yang menjawab. Kami sangat berharap jumpa presiden Jokowi sebelum dilantik Presiden baru ini, untuk dibangunnya jalan Desa kami,” harapnya mengakhiri.
Untuk diketahui, pagi ini Jumat, 03 Mei 2024, bapak dan anak warga Pangkalan Delik, Kacamatan Pelalawan, Kabupaten, Pelalawan-Riau, itu telah tiba di Ibu Kota Jakarta dan bersiap menuju ke Istana Negara guna menjumpai Presiden Jokowi.***(rl)