Pelalawan(SegmenNews.com)- Kantor Bupati Pelalawan, Riau, menjadi pusat ketegangan ketika puluhan mahasiswa Institut Teknologi Pelalawan (ITP2I) melakukan aksi duduk sebagai bentuk protes atas janji pembangunan kampus yang belum terealisasi.
Aksi damai pada 17 Juli 2024, itu dipicu kekecewaan mahasiswa terhadap janji Bupati Pelalawan untuk membangun kampus ITP2I yang hingga kini belum terwujud. Para demonstran menuduh Bupati telah mengingkari janjinya dan menuntut penjelasan konkret terkait rencana pembangunan.
Presiden Mahasiswa BEM ITP2I selaku koordinator umum, Meldianto, menegaskan sikap para pengunjuk rasa.
“Kami menolak tuntutan ditandatangani oleh Sekda. Harus Bupati yang menemui dan menandatangani langsung komitmen pembangunan kampus,” katanya di tengah-tengah massa.
Selanjutnya, dalam orasinya, koordinator lapangan Muhammad Roja dan Ahmad Faiza menyuarakan bahwa tidak ada janji Bupati Pelalawan yang terealisasi untuk kampus mereka.
“Ironisnya, pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Pelalawan malah mengalokasikan dana besar sebesar Rp 9 miliar untuk pembangunan perpustakaan daerah di lokasi yang awalnya dijanjikan untuk pembangunan gedung kampus ITP2I,” ungkapnya.
“Aksi ini seharusnya sudah sejak lama dilakukan, akan tetapi di tahun ini kami memang merasa bahwa Pembina Yayasan sekaligus Bupati Kab. Pelalawan memang dianggap tidak serius dalam pembangunan kampus ITP2I seperti yang di janjikan pada Tahun 2022,” tukas Wakil Presiden Mahasiswa selaku Jendral Lapangan, Dhea Kurnia Insan Hasibuan, menegaskan.
Situasi sempat memanas ketika terjadi kericuhan di depan kantor Bupati. Saksi mata melaporkan adanya dorong-mendorong antara mahasiswa dan petugas keamanan. Meski demikian, tidak ada laporan cedera serius.
Sumber di lapangan mengindikasikan bahwa Bupati Pelalawan enggan menghadapi massa aksi, yang semakin memperkeruh suasana. Sikap ini dianggap oleh mahasiswa sebagai bukti ketidakseriusan pemerintah daerah dalam merealisasikan janji pembangunan kampus.
Hingga sore hari, massa aksi masih menduduki kantor Bupati Pelalawan, menuntut dialog langsung dan komitmen tertulis dari Bupati. Pihak kepolisian setempat telah memperketat pengamanan untuk mencegah eskalasi konflik.
Pantauan dilapangam pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Pelalawan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuntutan mahasiswa dan rencana pembangunan kampus ITP2I.
“Jika tidak ada perubahan terkait realisasi gedung kampus ITP2I yang dijanjikan. Kami pastikan akan ada aksi yang lebih besar lagi,” pungkas Presma BEM ITP2I kepada awak media.***(riz)