
Pekanbaru(SehmenNews.com)- Sekretaris Utama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI-Pusat), Rinardi, SE, M.Sc meresmikan kantor Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Riau di Jalan Sumatera, Pekanbaru, 26 Agustus 2024.
Peresmian kantor didampingi, Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, S.Kom, dihadiri dari menkumham, Disnaker dan kepolisian.
Rinardi mengatakan, bahwa Provinsi Riau sebagai pintu gerbang pengiriman pekerja migran keluar negeri melalui pelabuhan di Bengkalis dan Dumai menuju Malaysia dan Singapura.
Untuk itu diperlukan, pendataan dan memfasilitasi dan memberikan edukasi agar tenaga kerja yang berangkat legal (resmi) dan terhindar dari korban eksploitasi di negeri orang.
Berkaca dari 15 sampai 20 tahun yang lalu banyak terjadi tenaga kerja yang berangkat secara ilegal maupun legal yang tidak memiliki skil. Sehingga mereka yang pergi dalam keadaan miskin, pulang dalam keadaan sakit, bahkan dikirim dalam peti mati.
“Kita berupaya mengurangi dan mencegah
Tenaga kerja yang low skil. Agar tidak terjadi seperti beberapa kasus sebelumnya 15 tahun yang lalu. Kita merima laporan kurang lebih 2.500 peti mati dari seluruh dunia. Satu hari 2 sampai 3 peti mati kami terima dari luar negeri. Nah ini harus menjadi perhatian semua pihak,” jelasnya.
Jadi tenaga kerja yang berangkat keluar negeri harus memiliki skil. Rinardi mencontohkan negara Filipina, walaupun negara kecil mereka memiliki keunggulan fasih berbahasa Inggris. Sementara tenaga kerja Indonesia banyak yang tidak punya kemampuan berbahasa Inggris yang baik, sehingga jika ada seleksi, tenaga kerja Indonesia sudah kalah duluan.
“Kita coba putus mata rantainya, dibantu pihak Kepolisian TNI dinas terkait, saling bahu membahu untuk meningkatkan kualitas pekerja Indonesia di luar negeri. Dan mencegah perdagangan manusia keluar negeri,” sampainya.
Sejalan dengan BP2MI pusat, Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, S.Kom menegaskan, pendirian kantor baru di Riau bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi dampak yang terjadi terhadap tenaga kerja Indonesia.
Sehingga tenaga kerja yang bekerja di luar negeri benar-benar memiliki skil dan terdata dengan baik, dan mendapatkan manfaat yang baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Riau, Boby Rachmat, mengakui bahwa Provinsi Riau berada dalam posisi strategis behadapan langsung dengan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia-Singapura.
Sehingga diperlukan kerjasama dengan BP3MI untuk mendata dan memberikan edukasi, agar tenaga kerja berangkat dengan sklil dan legal.
“Walaupun mata pencarian lebih besar di negara lain, tapi harus memenuhi aturan aturan yang ada. Jangan sampai terjadi tindak pidana penjualan orang. Kita berharap secara berlahan-lahan tenaga kerja high skil kita tingkatkan,” tutupnya.***(ran)