Rohul(SegmenNews.com) – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopnakertrans) kabupaten Rokan Hulu akan segera melakukan pengecekan terkait ketenagakerjaan di PT APG Westkampar Indonesia di Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto.
Pasalnya, hingga saat ini Diskopnakertrans belum menerima laporan ketenagakerjaan di PT APG Westkampar Indonesia tersebut.
Kadis Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Zulhendri melalui Kabid Tenaga Kerja Maraganti Hasibuan ketika dihubungi SegmenNews.com, Jumat 18 Oktober 2024 mengatakan belum menerima laporan terkait ketenagakerjaan di perusahaan minyak dan gas tersebut dan sesuai arahan dari pimpinan, pihaknya akan melakukan pengecekan terkait ketenagakerjaan.
“Jadi, kami belum menerima laporan terkait ketenagakerjaan, masing masing divisi seperti apa, berapa tenaga kerja non skill dan skill, kami belum menerima, kami sudah menunggu laporan dari perusahaan tetapi sampai saat ini belum ada, sesuai perintah atasan kami akan langsung mengecek kelapangan,” ujar Maraganti.
“Sesuai Perda, seharusnya perusahaan yang beroperasi wilayah Rokan Hulu agar mempekerjakan 40 persen tenaga kerja lokal yaitu tenaga kerja yang memiliki KTP Rokan Hulu di tahun pertama, setelah 5 tahun beroperasi, naik lagi menjadi 60 persen dari total keseluruhan pekerja di perusahaan tersebut,” tambah Maraganti.
Lanjut Maraganti, terkait lowongan kerja sebaiknya pihak perusahaan membuat pengumuman atau laporan agar masyarakat Rokan Hulu bisa dapat bekerja dan mengurangi angka pengangguran.
Diberitakan sebelumnya, Perusahaan Migas PT APG Westkampar Indonesia (APGWI) mempekerjakan ratusan pekerja dari luar Kabupaten Rokan Hulu untuk bekerja dalam proyek Seismik pengeboran minyak di Kecamatan Pendalian, Kabupaten Rokan Hulu.
Salah satu pekerja ketika dijumpai SegmenNews.com di camp pekerja yang terletak di SMK Terpadu Ujungbatu, Rabu 16 Oktober 2024, mengatakan, saat ini dirinya dan sekitar ratusan pekerja sedang melakukan pengeboran di wilayah Desa Sei Kandis, Kecamatan Pendalian IV Koto melalui PT APG Westkampar Indonesia dan Sucofindo.
“Kami sedang ngebor minyak di Kandis, sekitar 1,5 jam dari sini, sebelum pasar Ujungbatu belok ke kanan lalu jalan berbukit bukit gitu bang, saya tidak tau daerahnya Kandis, Kandis gitu mas,”ujar salah satu pekerja.
“Kami kerja ini, gabungan Sucofindo dan PT Wi gitu kurang tau saya, ada nama perusahaannya di mobil itu (Truck antar jemput pekerja,red),” lanjutnya.
Lanjutnya, sekitar ratusan pekerja ada sekitar 50 orang berasal dari Sumatera Selatan dan lainnya berasal dari Pulau Jawa.”Ya kami disini banyak mas, dari Palembang ada sekitar 50 orang, supir supir mobil angkutan ini juga dari luar, bahkan ada dari Jawa mas,” ujarnya.
Dijelaskannya, ia bersama rekan pekerja lainya sudah beberapa hari bekerja di Kabupaten Rokan Hulu. “Kerja kami ya ngebor aja, abis ngebor nyalain minyak itu, tapi tukar tukar kami ada yang tukang tembak beda lagi, ada tidak ada minyak bos bos atas yang turun, ditembak pakai bom Dynamit, kencang guncangannya, rumah ini bergetar semua,” lanjutnya.
Sementara, Humas PT APGWI Anggi Dharma ketika dikonfirmasi SegmenNews.com, mengenai ratusan pekerja luar yang bekerja dalam pengeboran PT APG Westkampar Indonesia mengatakan tidak ada pengeboran.”Kita saat ini tidak ada pengeboran minyak, masih pakai sumur yang lama,” tulis Anggi singkat.
Sementara, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Yanin Kholison ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa PT APG Westkampar dibawah naungan SKK Migas, yang merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). “Benar, APG Westkampar Indonesia, dibawah naungan SKK Migas, mengenai penggunaan gedung sekolah sebagai camp pekerja dan penggunaan pekerja dari luar akan kami cek lebih lanjut ke APGWI,” ujar Yanin.***(achir)