Pangkalan Kerinci(SegmenNews.com)- Peningkatan kualitas layanan kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai fondasi utama pembangunan bangsa. Sinergi antara pemerintah dan pihak swasta diperlukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan. Seperti yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di Pelalawan.
Sejak sinergi antara dua pemangku kepentingan ini terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir, perkembangan signifikan di salah satu fasilitas kesehatan di Pelalawan, yakni Puskesmas Berkilau, Pangkalan Kerinci, sangat terlihat perbedaannya. Terutama setelah Puskesmas Berkilau menerima bantuan alat kesehatan (alkes) dari RAPP senilai Rp 300 juta dan pelatihan para tenaga kesehatan (nakes) untuk penggunaannya pada Bulan Desember, akhir tahun lalu.
Dalam kurun waktu yang sama, selain di Puskesmas Berkilau, juga dilakukan penyerahan sebanyak total 300 item alkes bantuan RAPP kepada 10 Puskemas di seluruh Pelalawan, di antaranya Puskesmas Pangkalan Kerinci 1 (Berseri), Pangkalan Kuras I, Bandar Petalangan, Bandar Seikijang, dan Puskesmas di 6 (enam) kecamatan lainnya.
Bantuan ini dipandang sebagai angin segar bagi masyarakat Pelalawan, terlebih bagi yang selama ini mengandalkan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. Bantuan berupa berbagai peralatan medis penting, seperti alat pemeriksaan dasar (tensimeter, stetoskop), alat laboratorium, USG 2D, alat EKG, doppler, infant warmer, antropometri, serta peralatan untuk pelayanan ibu dan anak. Dengan hadirnya alat-alat kesehatan baru ini, Puskesmas mampu meningkatkan kualitas diagnosa dan pengobatan pasien.
“Selama ini kami terbatas dalam hal peralatan. Dengan bantuan dari RAPP, kami kini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik, terutama untuk pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan kehamilan,” ungkap dr. Diding Piliang, Kepala Puskesmas Berkilau, belum lama ini.
Kata dr Diding, salah satu perubahan terbesar yang dirasakan Puskemas Berkilau adalah peningkatan kapasitas Puskesmas dalam menangani pasien. Sebelumnya, masyarakat seringkali harus dirujuk ke rumah sakit, karena keterbatasan peralatan. Namun kini, dengan tambahan peralatan tersebut, banyak kasus kesehatan bisa ditangani langsung di Puskesmas.
“Pasien tidak lagi harus menunggu lama atau harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih besar hanya untuk pemeriksaan sederhana. Kami kini bisa melakukan diagnosa lebih cepat dan akurat,” tambah dr. Diding lagi.
Selain itu, bantuan alkes ini juga berpengaruh besar dalam layanan kesehatan ibu dan anak. Program imunisasi dan pemeriksaan kesehatan kehamilan yang sebelumnya terkendala peralatan, kini dapat berjalan lebih efisien.
“Sebenarnya, kerjasama kita dengan RAPP sudah cukup lama, banyak yang sudah kita terima. Dahulu misalnya, bentuk bantuan ada yang ke Posyandu-Posyandu kita. Bisa dalam bentuk bubur kacang hijau, beras, gula, untuk tambahan di kegiatan Posyandu. Begitu juga dengan bantuan pelatihan kader di Posyandu, dibantu RAPP hingga beberapa seri,” jelas dr. Diding.
Bantuan terbaru, berupa beragam alkes sangat terlihat dampaknya bagi pelayanan di Puskesmas Berkilau, yang juga telah berhasil menduduki peringkat kedua sebagai instansi pemerintah dengan tingkat pelayanan publik terbaik se-Kabupaten Pelalawan. Puskesmas ini bahkan mendapat kunjungan langsung dari Menteri Kesehatan dan Gubernur Riau di tahun 2023 kemarin.
Para dokter yang bertugas di Puskesmas Berkilau juga menyebutkan bahwa beragam Alkes yang sekarang dimiliki Puskesmas telah memungkinkan mereka memberikan perawatan yang lebih aman dan berkualitas kepada pasien dan masyarakat.
“Kita lebih yakin dalam diagnosa. Bisa lebih percaya diri saat memeriksa kondisi ibu dan bayi misalnya,” jelas dr Eva Lamretta Rajagukguk yang sudah bertugas di Puskesmas ini sejak 2017 silam.
Dijelaskannya, sebelum adanya bantuan dari RAPP, Puskesmas menghadapi berbagai tantangan. Fasilitas yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang terus meningkat.
“Banyak pasien harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan atau harus dirujuk ke rumah sakit yang memerlukan biaya dan waktu tambahan. Situasi ini tidak jarang membuat masyarakat enggan memeriksakan kesehatannya secara rutin,” ungkapnya.
“Pernah ada kasus pasien dengan kehamilan yang harus kita periksa dengan USG. Tapi karena kurang jelas, terpaksa kita rujuk ke rumah sakit,” kenang dr Eva.
Salah satu masyarakat Pangkalan Kerinci yang telah merasakan langsung manfaat alat USG bantuan RAPP di Puskesmas Berkilau, Nurmay (25), mengungkapkan bahwa ia merasa lebih nyaman memeriksakan kesehatan kandungannya di Puskesmas.
“Sangat terbantu dengan alat ini. Karena faktor ekonomi juga, saya periksa di Puskesmas. Tapi saya percaya hasilnya. Dulu saya memeriksakan kehamilan di tempat lain, tapi ragu-ragu, takut bayi kami tidak sehat tapi tidak terdeteksi lebih awal. Jadi kami kemari. Dengan alat USG ini, dokter di sini bisa melihat lebih jelas kondisi bayi kami. Alhamdulillah keadaannya normal dan sehat,” urai Nurmay yang juga didampingi suaminya.
Mereka adalah warga Desa Makmur Pangkalan Kerinci. Dengan berkendara sekitar 15 menit, mereka akan tiba di Puskesmas Berkilau. “Untuk pemeriksaan lengkap sekarang semua bisa dilakukan di sini. Pelayanannya jauh lebih cepat dan lengkap,” kata Nurmay lagi saat ditemui usai memeriksakan kehamilan anak pertamanya.
RAPP sebagai perusahaan besar di Riau memang dikenal aktif dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Perusahaan bagian dari APRIL Group ini, tidak hanya berlandaskan kebijakan yang berkelanjutan, tapi juga memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan berbasis sumber daya yang terbesar dan dipandu oleh prinsip 5C, yaitu baik bagi Community (Masyarakat), Country (Negara), Climate (Iklim), Customer (Pelanggan), dan Company (Perusahaan).
Asisten I Pemkab Pelalawan, Zulkifli dalam paparannya pada acara penyerahan penghargaan atas program CSR perusahaan di Pelalawan, pada Maret lalu, mengungkapkan bahwa tema pembangunan tahun 2025 Kabupaten Pelalawan adalah ‘Meningkatkan pelayanan dasar sumber daya manusia dan infrastruktur untuk penguatan ekonomi daerah.’
Katanya, dalam upaya mencapai sederet misi Pemkab Pelalawan, tak lepas dari peran seluruh stakeholder yang harus bersinergi, terutama peran CSR perusahaan. Salah satu perusahaan yang CSR-nya memberi andil besar untuk Pelalawan adalah RAPP. Baik untuk kemajuan ekonomi, infrastruktur, SDM, dan kesehatan.
“Telah banyak bantuan RAPP untuk Pelalawan. Contohnya tingkat stunting Pelalawan saat ini menjadi yang paling rendah di Riau. Hal ini hasil kerjasama dengan Yayasan Cipta, Tanoto Foundation, dan RAPP,” katanya memberi contoh.
Bantuan ratusan alkes untuk Puskesmas Berkilau merupakan bagian dari program CSR RAPP yang fokus pada peningkatan layanan kesehatan primer di daerah operasional perusahaan.
Saat penyerahan beragam alkes tersebut beberapa waktu lalu, GM Stakeholder Relation (SHR) RAPP Wan Mohd Jakh Anza mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan tak hanya dalam mendukung kesehatan masyarakat, tapi juga dalam upaya penurunan stunting.
“Kami memahami bahwa akses terhadap layanan kesehatan yang baik adalah hak setiap masyarakat. Oleh karena itu, kami memberikan dukungan melalui bantuan alat kesehatan untuk Puskesmas, sehingga pelayanan dapat lebih optimal,” ujar Wan Jakh.
Katanya lagi, penyerahan 22 jenis Alkes tersebut setelah dilakukan asesmen bersama Puskesmas untuk mengetahui kebutuhan yang paling mendasar dan sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan, serta diverifikasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Untuk diketahui, alat USG di Puskesmas sangat bermanfaat untuk mencegah stunting. Dengan adanya USG, nakes bisa mengecek dini potensi janin stunting yang ada di kandungan ibu sehingga bisa dilakukan intervensi yang diperlukan. Sedangkan alat EKG merupakan alat diagnostik sederhana, efektif, dan mudah yang bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung pada ibu hamil.
Seiring semakin lengkapnya alkes di Puskesmas Berkilau, layanan kesehatan juga meningkat. Begitu juga antusiasme masyarakat dalam memeriksakan diri. Peningkatan jumlah kunjungan ke Puskesmas Berkilau seiring waktu juga terus meningkat.
Dengan adanya bantuan alkes dari RAPP, Puskesmas Berkilau telah membuktikan bahwa sinergi antara sektor swasta dan publik dapat menghasilkan perubahan yang signifikan. Ke depan, kolaborasi semacam ini diharapkan terus berlanjut demi memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.(rl)