
Pekanbaru(SegmenNews.com) β Dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden RI, Polda Riau bersama BNN Provinsi Riau berhasil mengungkap kasus tindak pidana narkotika jaringan internasional.
Konferensi pers terkait pengungkapan ini digelar pada Selasa, 14 Januari 2025, dipimpin oleh Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal, SIK, MH., didampingi KA BNNP Riau Brigjen Pol Robinson DP Siregar, Dir Resnarkoba Kombes Pol Putu Yudha Prawira, Kabid Humas Kombes Pol Anom Karibianto, SIK, serta Edwin L. Sengka, SIK MH.
Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan Barang Bukti yang disita Sabu 53,60 kilogram dan Ekstasi 49.682 butir. Dengan pengamanan barang bukti tersebut berpotensi menyelamatkan 317.000 jiwa dari bahaya penyalahgunaan narkotika. βIni merupakan hasil kerja keras tim dalam memberantas narkoba demi generasi yang lebih baik,β ujar Kapolda.
Para tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. “Ancaman hukuman bagi mereka adalah pidana mati, penjara seumur hidup, atau penjara minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun,” tambah Kapolda.
Kapolda Riau menjelaskan pengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat tentang pengiriman narkotika dalam jumlah besar dari Bengkalis ke Pekanbaru. Pada Kamis, 9 Januari 2025, tim yang dipimpin PS KASUBDIT 2 melakukan penyelidikan dan pemetaan lokasi. Hasilnya, tim berhasil menemukan target yang menggunakan mobil Wuling putih BM 1323 EV di Jalan Buatan-Siak.
Sekitar pukul 13.30 WIB, mobil tersebut berhenti di sebuah rumah makan di Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak. Tiga pelaku, yakni ES (35), SAP (30), dan S (31), langsung diamankan. Dari hasil penggeledahan, ditemukan 54 bungkus besar sabu dan 20 bungkus besar pil ekstasi.
Dari interogasi awal, ketiga tersangka mengaku menerima narkotika dari seseorang berinisial “I” (dalam penyelidikan). Barang tersebut rencananya akan diserahkan kepada seorang pria bernama SH (35). Dalam operasi controlled delivery, transaksi dilakukan di Masjid Besar Al-Muttaqin, Pangkalan Kerinci.
Tim kemudian berhasil menangkap SH bersama barang bukti. Pelaku mengaku diperintahkan oleh IW (dalam penyelidikan) untuk menjemput narkotika tersebut
Pengungkapan ini menjadi bukti nyata komitmen Polda Riau dalam memberantas peredaran narkotika yang merusak masyarakat.***(rls)