
Pekanbaru(SegmenNews.com) — Awal tahun 2025 menjadi periode sulit bagi ribuan pekerja di Provinsi Riau. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, Boby Rachmat, mengonfirmasi bahwa terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam jumlah besar di wilayah tersebut.
“Pada Februari, terdapat kontribusi besar PHK dari PT Pulau Sambu dan PT RSUP Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dengan total 3.128 pekerja yang terdampak,” ungkap Boby Rachmat, Selasa (9/4/2025).
Namun demikian, perkembangan positif mulai terlihat pada Maret 2025. Boby menyebutkan bahwa tidak ada lagi laporan PHK di Kabupaten Inhil, dan PT Pulau Sambu bahkan mulai merekrut kembali sebagian pekerja yang sebelumnya terkena PHK.
“Untuk Maret, di Inhil tidak ada lagi PHK. Bahkan, PT Pulau Sambu sudah mulai merekrut ulang pekerja yang terdampak. Hanya saja, kami masih menunggu data resmi dari perusahaan terkait jumlah pekerja yang telah dipekerjakan kembali,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau, Abdul Wahid, juga turut menanggapi kabar tersebut. Ia mengakui telah menerima laporan mengenai gelombang PHK yang melanda ribuan karyawan PT Pulau Sambu.
Menurut Gubernur, salah satu penyebab utama PHK tersebut adalah anjloknya produksi bahan baku utama perusahaan, yakni kelapa. Produksi kebun kelapa di Inhil diketahui merosot tajam hingga lebih dari 50 persen.
“Biasanya petani bisa memanen sekitar 10.000 butir kelapa per trip, tapi sekarang hanya sekitar 5.000 butir. Ini yang kami ketahui menjadi salah satu penyebab terjadinya PHK tersebut,” terang Gubri.
Pemerintah Provinsi Riau pun diharapkan terus memantau perkembangan ini agar penyerapan tenaga kerja bisa kembali meningkat dan stabilitas ekonomi daerah tetap terjaga.***(mc)