Pelalawan (SegmenNews.com) – Kondisi sangat memprihatinkan kembali dipertontonkan dalam dunia pendidikan di Riau. Kali ini dirasakan oleh Siswa/i atau murid Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas jauh, Desa Pulau Muda, Kacamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Pasalnya, saat semua SMA di Riau, merasakan tenangnya belajar dalam menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS), mereka terpaksa dipindahkan ke sebuah Masjid yang ada didekat desa tersebut. Bukan tanpa alasan, karena tidak adanya tempat atau ruang kelas yang memadai dan selama ini menumpang di salah-satu tanah milik warga setempat, namun saat ujian mereka diusir tanpa alasan yang jelas.
Ironisnya lagi, sampai saat ini belum ada ditinjau oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten maupun pihak terkait lainnya. Padahal pihak Desa Pulau Muda, telah melaporkan kejadian memilukan tersebut ke semua pihak, hingga Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid.
“Sejak kejadian murid SMA Kelas Jauh Pulau Muda diusir, kami dari Pemerintahan Desa sudah melaporkan ke berbagai pihak, namun sampai saat ini murid yang sedang ujian belum ada kepastian kemana arahnya sama sekali,” kata Kepala Desa (Kades) Pulau Muda, Andika, kepada SegmenNews.com, baru-baru ini.
Andika, menjelaskan bahwa di Desa Pulau Muda, itu sendiri khususnya banyak Perusahaan Raksasa yang berinvestasi dengan puluhan ribu karyawan, dengan kondisi ini pihaknya juga telah mencoba menyampaikan perihal SMA kelas jauh tersebut, namun sejauh ini tidak ada langkah kongkrit untuk mencari solusi bersama.
“Dengan ini kami berharap, agar pendidikan di daerah pelosok seperti Desa kami bisa, mendapatkan kesetaraan. Sebab anak-anak daerah sini juga menginginkan hak yang sama untuk menggapai cita-cita sebegai penerus bangsa,” harapnya.
Selain itu, hal senada juga disampaikan Pengelola atau perpanjangan tangan Kepala Sekolah SMA kelas jauh Pulau Muda Ridwan, S.Pd, itu juga berharap dengan kejaidan ini bisa mendapatkan bangunan sekolah ataupum ruangan kelas belajar yang memadai. Sebab, pihaknya juga telah mencari solusi dengan berbagai cara selama ini, namun belum membuahkan hasil yang signifikan.
“SMA Kelas jauh ini sudah sebelas tahun ada disini pak. Sesuai atauran dan prosedur telah kami lakukan untuk mendapatkan perhatian terkait SMA kelas jauh ini, namun sejauh ini kami masih menunggu kapan akan di realisasikan. Tentu harapan kami bersama hal ini menjadi prioritas dan
perhatian serius, demi majunya pendidikan daerah ini,” ungkapnya seraya berharap.***(riz)