Pasien Kritis Disuruh Pulang, Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD Arifin Ahmad

Kondisi pasca operasi pasien dibRSUD Arifin Ahmad Pekanbaru (foto:ist)

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Keluarga Arazaqul (20) pasien operasi pengangkatan pentil alat bantu makan di perut, mengeluhkan pelayanan dan penanganan terhadap pasien yang dilakukan pihak RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Pasalnya, kondisi pasien masih kritis sudah disuruh pulang oleh pihak RSUD.

Setelah dilaporkan ke Dinas RSUD, pasien kembali dimasukkan ke RSUD, namun hampir satu hari, pasien tidak mendapat penanganan apa-apa.

Suroto SH, Koordinator Tim Advokad Pejuang Keadilan (TAPAK) Riau, kepada wartawan, Kamis 25 September 2025, mengatakan, Arazaqul yang berumur 20 tahun, warga Mahato, Kabupaten Rokan hulu melaksanakan operasi di RSUD Arifin ahmad – Pekanbaru untuk pengangkatan pentil alat bantu makan yang tertanam di perut.

Alat bantu makan itu dari 2013 tertanam di perut Arazaqul disebabkan dia tidak bisa makan minum melalui mulut setelah menjadi korban penganiayaan preman bayaran yang ingin merampas kebun sawit orang tuanya.

“Jadi dari tahun 2013 itu Aazaqul cuma bisa konsumsi susu yang disuntikan ke perut. Tiga tahun terakhir ini Arazaqul bisa makan melalui mulut dan ingin membuka alat bantu makan yang terpasang di perutnya. Maka oleh orang tuanya Arazaqul dibawa ke RSUD Arifin Ahmad.

Pasca operasi, ibu pasien kaget kok selebar itu yang dibedah sepakatnya kan cuma operasi pengangkatan alat bantu makan. Dokter RSCM yang lama tangani pasien bernama Prof Hanifa juga kaget kok sampai seperti itu operasinya,” ujarnya.

Kemarin, lanjut Suroto, kondisi darah nanah masih merembes, bolongan di perut belum dijahit dan pasien masih mengeluh sakit, tapi pihak RSUD menyuruh pasien ini pulang.

Kemudian pasien cek out, saat pasien masih di parkiran, ibu pasien mengadu ke dumas dan oleh dumas dijumpakan dengan Pak Agus (Koordinator Ruang Edelwes ).

Oleh koordinator, dokternya dipanggil dan di sampaikan agar pasien tetap dirawat di RSUD. Kemudian pasien dijemput oleh perawat dan dimasukkn lagi ke ruangan. Tapi darii jam 16.30 kemarin masuk ruangan sampai hari in Pukul 13.45 WIB, pasien tidak ditangani, tidak diimpus dan dikasih obat. Padahal pasien menahan sakit.

“Keluarga pasien sangat kecewa, sepele kali RSUD itu sama orang kecil, keluarga pasien juga berharap perhatian dari pihak – pihak terkait,” ujarnya.***(hen)