Pekanbaru(SegmenNews.com)- Wakil Menteri Desa Pembangunan, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi mengapresiasi upaya Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dalam membangun desa maju di Provinsi Riau.
Budi optimistis upaya pembangunan desa akan membuat desa-desa di Riau maju. Menurutnya, jika desa di Riau maju maka kabupaten hingga provinsinya pun akan maju.
“Desa di Riau harus maju. Karena kalau Riau desanya maju, kabupatennya maju dan provinsinya maju,” ujarnya usai pertemuan dengan Gubernur Riau Syamsuar seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7/2022).
Budi menilai Provinsi Riau termasuk provinsi yang besar dan kaya dengan SDM dan potensinya di Indonesia. Kemajuan desa di Riau dapat menjadi inspirasi bagi daerah lainnya.
“Apalagi Pak Gubernur mempunyai komitmen untuk membangun desa. Karena membangun desa itu penting untuk kemajuan wilayah,” sebutnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan pihaknya turut mendukung penuh terkait upaya Pemprov Riau dalam membangun desa. Ia menyampaikan semua dana desa dan data-data terkait pembangunan desa tepat sasaran, tetap penggunaan dan dapat digunakan untuk kemajuan desa di seluruh Riau.
Bahkan, ia menambahkan semenjak adanya Bantuan Keuangan Khusus (BKK) desa di Provinsi Riau, data-data kemajuan desa di Riau sangat signifikan.
“Pak Gubernur Riau menargetkan tahun 2024 jumlah desa mandiri di Riau mencapai 600 desa dari 1.591 desa di Riau. Itu potensinya ada, karena desa majunya sudah mencapai 520 desa. Tinggal kita dorong menjadi desa mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan sejak awal menjadi gubernur, dirinya telah berkomitmen untuk mendorong pembangunan desa melalui BKK desa. Ia menjelaskan pada awal bertugas, jumlah desa mandiri di Riau hanya berjumlah 10 desa, namun sekarang jumlahnya meningkat cukup signifikan.
Oleh karena itu, Syamsuar berharap pertemuan ini menjadi langkah baik untuk meningkatkan desa mandiri, termasuk mengurangi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal.
“Hari ini kita menghadap pak Wamendes PDTT dalam rangka untuk melaporkan perkembangan kemajuan desa yang ada di Riau. Kita minta petunjuk terhadap indikator kemajuan desa,” ujarnya.
“Jadi selain kita melaporkan kemajuan desa, kita juga ingin dari Kemendes mengetahui bahwa adanya beberapa problem permasalahan indikator perkembangan kemajuan desa ini,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2019 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan BKK kepada 1.591 desa di Provinsi Riau sebesar Rp 200 juta per desa. Di Tahun 2020, jumlah ini mengalami penurunan lantaran dampak pandemi COVID-19 sehingga BKK yang disalurkan sebesar Rp 85 juta per desa.
Sementara di tahun 2021, BKK yang disalurkan kembali naik menjadi Rp 100-Rp 150 juta per desa. Jumlah tersebut disalurkan berdasarkan klasifikasi terhadap BUMDes dengan empat kategori, yakni dasar, tumbuh, berkembang, dan maju.(ADV)