Siak(SegmenNews.com)- Bupati Siak H Alfedri memimpin upacara peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Riau di halaman Kantor Bupati Siak, Kompleks Bakti Praja, Mempura , Rabu (9/8).
Alfedri membacakan pidato Gubernur Riau Drs H Syamsuar. Dikatakan Alfedri, Provinsi Riau telah memasuki usia ke-66 tahun, rentang usia yang begitu matang dan sarat pengalaman bermakna bagi sebuah negeri bernama Riau.
Peringatan ini, momentum penting bagi kita semua untuk terus melangkah, menapak azam demi mewujudkan cita-cita pembangunan yang dicanangkan tokoh-tokoh pendiri dan pejuang Riau dengan semangat patriotismenya untuk mengangkat marwah Bumi Lancang Kuning,” kata bupati.
Makna peringatan ini, menjadi harapan bersama untuk terus berbenah, bahu-membahu, bersatu-padu, dan bersepakat guna menyelesaikan berbagai persoalan yang semakin kompleks. Karena itu, peringatan hari jadi ini menjadi refleksi dan muhasabah bagi semua sudah sejauh mana berkarya dan memberikan kontribusi dalam melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. Hari Jadi ke-66 Provinsi Riau ini, mengangkat tema “Riau Bersatu dan Berkelanjutan”. Tema ini menjadi pelecut semua pihak untuk bersatu mengangkat segala potensi dengan harapan, kedepannya akan tercipta kolaborasi mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Dengan mengazamkan Riau Bersatu dan Berkelanjutan tidak dapat dilakukan hanya Pemprov Riau sendiri, melainkan diperlukan kerja bersama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, swasta, BUMN/BUMD dan seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Kemudian, Bupati Alfedri mengatakan, saat ini Provinsi Riau menjadi pusat perekonomian Sumatera ditandai dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2023 tumbuh 4,88 persen. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia.
Capaian IPM Provinsi 2022 sebesar 73,52 (kategori tinggi), lebih tinggi dari capaian nasional, yaitu 72,91. Dengan demikian, IPM Provinsi Riau berada pada peringkat tujuh se-Indonesia. Pada 2022, jumlah penduduk miskin tercatat 500,81 ribu jiwa, turun menjadi 485,03 ribu jiwa pada 2023. Pada 2022 kemiskinan ekstrem Riau tinggal 1,40 persen lebih rendah dibandingkan kondisi nasional 2,04 persen.
“Untuk penanganan tengkes 2022, Provinsi Riau telah berhasil menurunkan prevalensi tengkes menjadi 17 persen dari 22,3 persen,” terang bupati. Selain itu, mewujudkan Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat dan unggul di Indonesia, Pemprov Riau telah menerbitkan Peraturan Gubernur Wajib Belajar 12 Tahun di Riau, agar tidak ada anak di Riau yang berusia 12-18 tahun yang tidak mengikuti program wajib belajar 12 tahun.
Untuk memenuhi hal tersebut, pada jenjang SMA/SMK/SLB Negeri sejak tahun 2019 dapat bersekolah gratis dan SMA/SMK/SLB swasta diberikan Bosda.***(inf)