Sapma-PP Unjuk Rasa, PT SPE Terancam Hengkang dari Rohul

 

Ratusan Sapma-PP menuju kantor PT.SPE usai berorasi di simpang ngaso
Ratusan Sapma-PP menuju kantor PT.SPE usai berorasi di simpang ngaso

Rokan Hulu (SegmenNews.com)– Ratusan Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma-PP) Kabupaten Rokan Hulu berunjuk rasa di PT. Sumatera Persada Energi (SPE), Ujung batu, Rokan Hulu, Jum’at (23/8/13) siang. Jika perusahaan tidak menggubris tuntutan mereka Perusahaan terancam hengkang dari Rokan Hulu.

Pasalnya, Perusahaan bergerak dibidang eksploitasi produksi minyak sejak tahun 2006 ini dinilai tidak memberikan kontribusi yang jelas kepada masyarakat, bahkan perusahaan terkesan mengabaikan masyarakat tempatan.

Pantauan SegmenNews.com dilapangan, ratusan Sapma-PP semula berorasi di simpang tiga ngaso, setelah menyampaikan orasinya, mereka bertolak ke PT.SPE. Mereka kembali menyampaikan tuntutan mereka agar PT SPE memberdayakan masyarakat tempatan, melaksanakan CSR tepat sasaran dan meminta agar Patrun dan Joni mundung selaku humas dipecat.

Dalam orasinya, Ketua Sapma-PP Rokan Hulu, Hendri Hasim dan anggota menyampaikan bahwa PT SPE selama ini hanya mengambil hasil bumi di kabupaten Rokan Hulu namun konstribusi kepada masyarakat seperti Program Corporate social responsibility (CSR) tidak jelas dan belum dirasakan oleh masyarakat ujung batu padahal perusahaan tersebut berkantor ujung batu.

Perusahaan hanya mempekerjakan masyarakat tempatan sebagai security. Sementara seluruh karyawannya berasal dari daerah lain.

Ratusan Sapma-PP menuju kantor PT.SPE usai berorasi di simpang ngaso
Ratusan Sapma-PP menuju kantor PT.SPE usai berorasi di simpang ngaso

Pengunjuk rasa mengancam jika dalam tiga kali 24 jam pihak PT SPE tidak merealisasikan tuntutan mereka, maka mereka akan berunjukrasa kembali dengan jumlah yang lebih banyak, dan meminta perusahaan tersebut hengkang dari kabupaten Rokan Hulu.

“Kalau dalam tiga kali 24 jam tuntutan kami tidak direalisasikan, maka kami akan berunjuk rasa dengan jumlah yang lebih banyak. Dan kami minta PT SPE hengkang dari Rokan Hulu,” teriak sejumlah Sapma-PP itu.

Sementara itu, Sopian, Supervisor Produksi PT SPE yang menyambut pengunjuk rasa mengaku tidak bisa berjanji, namun tetap akan menyampaikannya ke atasan di kantor Pekanbaru untuk direalisasikan termasuk pemecatan Patrun dan Joni mundung dari perusahaan SPE.

 

Ratusan Sapma-PP berorasi didepan kantor PT SPE
Ratusan Sapma-PP berorasi didepan kantor PT SPE

Terkait CSR, diakuinya lagi bahwa pihak perusahaan sudah memberikan kontribusi kepada daerah sebesar 6 persen dari hasil minyak di Rokan Hulu yang diberikan kepada Pemda Rohul. Perusahaan juga telah membangun jalan menuju Kecamatan Pendalian bersama Pemerintah Rohul sekaligus memberikan santunan kepada masyarakat.

Sementara terkait program CSR untuk masyarakat Ujung Batu yang dipertanyakan pengunjuk rasa, Sopian tak bisa menjawab. Dia hanya berdalih bahwa perusahaan telah menyalurkan program CSR sesuai aturan perusahaan Migas.

Perbincangan tersebut belum ada kesepakatan yang jelas, namun pihak Sapma-PP masih menunggu jawaban perusahaan dalam waktu tiga kali 24 jam. Pengunjuk rasa pun membubarkan diri dikawal pihak kepolisian, aksi unjuk rasa tersebut berjalan lancar dan aman. (r4n)