Pemkab Rohul Siapkan 5 Hektare Bangun Sekolah Rakyat

Rohul(SegmenNews.com)- Kabupaten Rokan Hulu (Pemkab Rohul) menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pemerataan pendidikan melalui program Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu.

Sebagai bentuk nyata dukungan program Presiden Prabowo Subianto itu, Bupati Rohul Anton ST MM menyatakan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas 5 hektare yang akan digunakan untuk pembangunan Sekolah Rakyat tingkat Kabupaten Rohul di Dusun Kubu Manggis, Desa Rambah Tengah Utara (RTU), Kecamatan Rambah.

Bupati Rohul meninjau lahan untuk pembangunan sekolah rakyat

’’Siang ini, (Kamis, red), kita meninjau langsung lahan yang kita siapkan 5 hektare, untuk lokasi rencana pembangunan Sekolah Rakyat untuk SD, SMP, SMA dengan konsep pendidikan gratis dan berasrama yang diprioritaskan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Rohul,’’ ungkap Bupati Rohul Anton ST MM menjawab wartawan, Kamis (1/5).

Dalam peninjauan lapangan tersebut, hadir mendampingi Asisten II Setdakab Rohul Drs H Ibnu Ulya MSi, Plt Kadis PUPR Rohul H Zulfikri ST, Kadis Lingkungan Hidup Suparno SHut MM, Plt Kadinsos P3A April Liyadi SE MSi, Plt Kadis Perkim Desmadiana SE MM, Plt Kadinkes drg Septien Asmarwiati MKes, Direktur RSUD Rohul dr Zuldi Afki SpP, Kades RTU Zakir dan pejabat eselon lainnya.

Dalam pelaksanaannya nanti, kata Bupati, Sekolah Rakyat, selain pendidikannya gratis tanpa dipungut biaya, pemerintah akan memenuhi seluruh kebutuhan siswa mulai dari paralatan sekolah, pakaian seragam, makan dan asrama untuk tempat tinggal disiapkan.

‘’Program Sekolah Rakyat ini untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan, dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak,’’ jelasnya.

Sebagai bentuk kesiapan daerah, menurutnya, langkah selanjutnya menyiapkan legalitas tanah dan perizinan serta surat keterangan bebas dari bencana alam dan persyaratan administrasi lainnya ke Kementerian Sosial.

Sebelumnya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dirangkaikan dengan sosialisasi pembangunan Sekolah Rakyat dibuka oleh Mendagri Tito Karnavian dari Sasana Bakti Praja Kemendagri.

Tito menyebutkan pembangunan Sekolah Rakyat ini berada di bawah kementerian Sosial berdasarkan arahan dari Presiden Prabowo, melalui Sekolah Rakyat nanti akan dibuka akses seluas-luasnya untuk anak-anak keluarga miskin agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

“Diberikan kesempatan pendidikan yang inklusif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat termasuk keluarga yang kurang mampu dengan target tamat SMA sudah bisa langsung bekerja.” jelasnya.

Kemudian Menteri Sosial Saifullah Yusuf, mengatakan Sekolah Rakyat terkoneksi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang memungkinkan seleksi peserta didik dilakukan secara akurat dan transparan. Sistem ini memastikan bahwa yang masuk benar-benar anak dari keluarga miskin yang membutuhkan.

“Adapun calon siswa nya nanti adalah mereka yang berada di desil satu atau desil dua yakni anak anak dari keluarga yang miskin dan miskin ekstrem tidak bisa keluar dari itu” tegasnya.

Saiful juga memaparkan Sebagian besar anggaran Kementerian Sosial digunakan dalam rangka perlindungan dan jaminan sosial, salah satu yang dilakukan adalah melakukan upaya penyelenggaraan Sekolah Rakyat dimana pendidikan adalah sistem rekayasa sosial yang paling teruji dan terbukti sesuai untuk bisa memotong mata rantai kemiskinan.

“Seperti yang sampaikan gagasan Presiden Prabowo, Sekolah Rakyat ini di bangun untuk memuliakan orang miskin, mendorong bangkitnya wong cilik agar bisa berkontribusi dalam Indonesia emas tahun 2045”

Saifullah menyebutkan Saat ini Sudah ada 356 titik usulan baik itu dari Kabupaten/Kota maupun Provinsi, target sesuai arahan presiden tahun 2025 dimulai membangun di 200 titik lokasi, dimana telah dibentuk satgas untuk menentukan daerah yang paling tepat untuk mendapatkan kesempatan tahap pertama ini dengan titik prioritas yang dipilih berdasarkan tingkat kesiapan sesuai penilaian dan tingkat kemiskinan di daerah.

“Alhamdulillah untuk tahap 1 ini sudah selesai disurvei dan sekarang sudah sedang dirancang untuk revitalisasi atau renovasi di 53 titik,” sebutnya.

Sedangkan 85 titik lagi ungkap Saiful sedang disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum, setelah itu nanti akan diskusikan kembali apakah 85 ini atau sebagian diantaranya bisa diikutkan untuk proses pembelajaran tahun ini.

“Tapi yang sudah bisa dipastikan tahun ini akan dimulai pembelajaran tahun 2025/2026 di 53 titik ada yang dimulai dari jenjang SD, SMP dan ada juga yang dimulai dari tingkat SMA atau sederajat”

Mensos Saifullah menegaskan kepada Pemerintah Daerah yang mengajukan proposal utuk menyiapkan lahan 5 hingga 10 hektar beserta perizinan atau legalitasnya. Selain itu, juga perlu penyiapan guru, Kepala Sekolah dan tenaga kependidikan diantaranya adalah Pemetaan Guru ASN untuk penugasan pada Sekolah Rakyat, Pemetaan Guru P3K penuh waktu dan paruh waktu untuk sekolah rakyat.

“Berikutnya turut bersama Kementerian Sosial pendamping PKH jemput bola untuk mencari siswa dari keluarga di desil satu atau hasil dua prioritaskan tidak terdaftar di Dapodik dan Data Kemenag” terangnya.

Kepada Gubernur dan Bupati/Walikota, dirinya mengucapkan terimakasih atas dukungan yang Luar biasa dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini.

“Seterusnya dukungan dan kebersamaan itu akan kita lanjutkan dan mudah-mudahan sesuai target semuanya bisa terlaksana” harapnya.***(adv)