Pelalawan (SegmenNews.com)- Dunia kesehatan tidak bisa dilepaskan dari peran perawat. Profesi tersebut memegang peran penting dalam menangani pasien. Dengan menyandang hari lahir Florence Nightingale, 12 Mei merupakan peringatan nurse day sedunia.
Florence Nightingale merupakan pelopor dunia keperawatan modern yang terkenal dengan julukan Lady with the Lamp karena sehari-harinya dia berkeliling di tengah malam dengan sebuah lentera memastikan seluruh tentara Inggris yang terluka dalam perang di Turki saat itu dalam keadaan baik.
Profesi tersebut dianggap remeh pada saat itu dan tidak banyak perempuan yang ingin menjadi seorang perawat, terlebih seorang yang berasal dari keluarga bangsawan seperti Florence Nightingale. Pekerjaan perawat yang harus berhadapan dengan orang sakit atau terluka dalam peperangan, merawat, membersihkan, menghadapi tubuh tanpa pakaian, dan perlakuan para pasien yang tidak sopan membuat profesi itu dihindari.
Tetapi, berkat perjuangan gigih Florence Nightingale, persepsi tersebut bisa berubah 180 derajat. Profesi perawat menjadi profesi yang terhormat karena unsur kemanusiaan dan kepentingannya. Bahkan, Florence Nightingale membuat sekolah perawat pertama di dunia dan menyusun kurikulum pertamanya.
Seiring dengan berjalannya waktu, dunia kesehatan yang sesungguhnya tidak bisa terlepas dari peran para perawat semakin terlupakan. Mungkin juga beberapa orang menganggap remeh profesi tersebut sehingga terkadang mereka mendapat perlakuan tidak sepatutnya.
Menyambut momen Hari Perawat Sedunia yang jatuh pada tanggal 12 Mei. Membuat Komite Keperawatan RSUD Selasih menggelar kegiatan dengan membagikan bunga dan sticker kepada perawat yang bertugas pukul 08.00 (12/5/14).
Melalui kegiatan peringatan Hari Perawat Sedunia Tahun 2014 diharapkan meningkatkan wawasan dan motivasi perawat mengenai berbagai evidence/kenyataan untuk berupaya mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan dan pelayanan di lapangan dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan praktik keperawatan.
Usai peringatan hari perawat sedunia, Komite perawatan RSUD Selasih Ns Hirzal SKep, MKep mengatakan, jika kegiatan yang dilakukan oleh komite keperawatan RSUD Selasih sebagai salah satu upaya meningkatkan komitmen dan solidaritas antar perawat dan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Komitmen kebersamaan ini merupakan wujud dari keseriusan perawat dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Tidak adanya UU Keperawatan di Indonesia juga menjadi kendala serius. Padahal, dengan hadirnya UU itu, jaminan bagi perawat sebagai pemberi layanan serta masyarakat sebagi penerima layanan akan terjamin.
Hirzal juga mengatakan, RUU Keperawatan telah diajukan drafnya secara resmi ke DPR RI sejak 2004, namun sampai hari ini prosesnya belum ada kemajuan yang berarti, semoga DPR RI bisa mengesahkan UU Perawat tahun ini demi kesejahteraan perawat.
”Kami berharap UU tentang keperawatan akan segera disahkan oleh pemerintah. Masalah sistem keperawatan serta kompetensi, kewenangan dan pengakuan terhadap perawat, terjadi karena belum ada regulasi yang kuat dalam bentuk UU Keperawatan,” ungkapnya.***(fin)