Kantor Puskeswan Desa Buatan II Hilang Bak Ditelan Bumi

Siak (Segmennews.com)- Ironis memang, kantor Pusat Kesehatan Hewas (Puskeswan) yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemrov) Riau melalui Dinas Peternakan (Disnak) Riau di Desa Buatan II,Kecamatan Kotogasib, Siak hancur dan lahannya tidak terurus. Hal itu ternyata tidak diketahui Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Siak.

Informasi dilapangan dapat dirangkum Segmennews.com bahwa, saat ini bangunannya telah hancur dan lahannya digunakan untuk menumpukkan kayu milik salah satu perusahaan kayu terbesar di Sumatera yakni PT.RAPP.

Rabu (21/11/12), keterangan Kadistanakan Siak Robiati kepada riauterkini.com bahwa, ia tidak mengetahui di Desa Buatan II,Kecamatan Kotogasib itu ada bangunan Puskeswan tersebut, dan untuk pemakaian lahan oleh PT.RAPP tidak ada izin.

“Saya tidak tahu disana (Desa Buatan II,red) ada bangunan Puskeswan, dan untuk pemakaian lahan juga tidak ada izin yang diberikan,” ungkap Robiati.

Selain itu untuk memastikan adanya bangunan Puskeswan itu, Robiati telah menugaskan stafnya untuk melakukan pengecekan dan inventarisir seluruh aset Puskeswan yang ada di Kabupaten Siak. Dan untuk lahannya, akan dilakukan koordinasi dengan bagian pertanahan Pemkab Siak.

“Untuk mengetahui tentang keberadaan Puskeswan itu, saya telah menugaskan staf untuk turun ke lapangan dan mencari tahu. Dan untuk lahan itu, kita juga akan berkoordinasi dengan bagian pertanahan,” terangnya.

Anggota DPRD Siak Dapil Kotogasib, Robby Cahyadi mengatakan bahwa mengenai adanya bangunan Puskeswan di sana memang pernah diketahuinya, dan dirinya pernah turun langsung ke lokasi dan melihat bangunan Puskeswan yang tidak terawan itu hanya tinggal sekiat 40 persen, dan kini bangunannya telah rata dengan tahan alias hancur.

“Ya, disana memang ada bangunan Puskeswan yang dibangun Dinas Peternakan Riau yang diperuntukkan di Distanakan Siak, akan tetapi bangunan itu tidak ditempai dengan berbagai alasan sehingga sabangunan itu sudah rata dengan tanah, dan lahannya digunakan untuk tumpukan kayu milik salah satu perusahaan,” terang Robby Cahyadi.

Selain itu Robby Cahyadi mengungkapkan bahwa, agar pihak Pemkab Siak khususnya Distanakan untuk serius menginfentarisir seluruh aset-aset di dinas tersebuta, agar tidak lagi terjadi hal-hal seperti ini.

“Kita minta agar pihak Distanakan serius untuk melakukan infentaris seluruh aset-aset milik dinas tersebut, agar kedepan tidak lagi terjadi seperti ini,” tambah Robby Cahyadi.(rinto)