Pelalawan(SegmenNews.com)- Banyaknya keluhan masyarakat terkait harga barang di Alfamart yang berbeda antara harga yang tertera di rak dengan di kasir, membuat Kadisperindag Pelalawan turun langsung ke Alfamart yang berada di samping rumah makan Buana, Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Dalam sidak yang dilakukan mendadak itu, Kadisperindag Zuerman Das MM turun didampingi Sekretaris Disperindag, Syahrul, dan staf Disperindag lainnya.
Pada kesempatan itu, sengaja Kadisperindag Zuerman Das membeli sejumlah barang. Diantaranya Roti, susu Ultra dan Nata de Coco Kara Kelapa Muda.
Saat membayar di kasir, terjadi selisih harga di salah satu barang yang dibeli yakni Nata de coco, dimana harga barang yang tertera seharga Rp. 12.900 namun di struk malah tertera Rp. 16.000. Sementara dua barang lainnya yakni roti dan susu Ultra tak ada perubahan antara harga di rak dengan harga yang tertera di kasir.
Atas selisih harga yang dialami langsung oleh Kadisperindag ini, Koordinator Alfamart, Jani, menjelaskan bahwa memang harga Nata de Coco di struk Rp. 16.000 namun di bawahnya tertera discount harga sebesar Rp. 3.100, sehingga harga tetap saja sebenarnya sama seperti tertera di rak yakni Rp. 12.900.
“Beberapa barang di Alfamart memang kami berikan discount seperti itu, Pak. Konsep seperti ini memang kebijakan kantor, tapi ini akan menjadi masukan bagi kami saat rapat nanti di Medan,” kilah Jani pada media ini, Senin (14/12/15).
Saat disinggung bahwa tak hanya sekali ini saja masyarakat mengeluhkan atas harga yang berbeda, Jani menjelaskan bahwa ada juga faktor kesalahan dari pihaknya. Karena semestinya, setiap hari ada perubahan harga. Tapi jika masyarakat ada menemukan harga yang tak cocok, bisa menjelakan hal ini ke kasir.
“Kita akan layani komplain masyarakat atas perbedaan harga ini,” katanya.
Kadisperindag sendiri menanggapi hal ini mengatakan bahwa pihaknya menginginkan agar Alfamart memberlakukan harga yang sama, antara di harga di rak dengan harga di kasir. Sehingga dengan begitu masyarakat tak berpikiran negatif kaena selisih harga ini.
Karena jika seperti ini, seolah-olah Alfamart memanfaatkan kelengahan konsumen yang jarang melihat struk pembelian.
“Cobalah dirubah konsepnya, jadi harga di rak itu sesuai dengan harga di kasir. Andai kan kalau mau ada discount, ya tulis di rak jangan di
struk pembelian. Kan tidak semuanya konsumen jeli melihat sampai ke struk segala. Sudah banyak keluhan masyarakat pada kami terkait harga barang di Alfamart yang berbeda dengan harga di kasir,” tegasnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, diirnya juga menginginkan agar Alfamart dapat menata kembali baran-barangnya dengan menempelkan label harga pada setiap barang.
Karena dari hasil sidak yang dilihatnya, ia melihat banyak sekali barang-barang di Alfamart yang tak ditempelkan label harga.
Dan jika ada masyarakat yang kembali merasa dirugikan atas pelayanan di Alfamart, bisa melaporkan langsung ke Disperindag.
“Jika terjadi lagi hal seperti ini pada masyarakat, kita minta masyarakat segera melapor. Dan kita dari Disperindag akan memberikan binaan pada waralaba yang berlaku curang pada konsumen,” tutupnya. ***(fin)