Atasi Krisis Listrik, Bupati Rohul Mou dengan USAID-ICED

100_3494

Rokan Hulu (SegmenNews.com)- Untuk mengatasi krisis listrik di
Kabupaten Rokan Hulu, Bupati Rokan Hulu, Drs H Achmad Msi menyetujui
kerjasama dengan pihak USAID-ICED untuk mngelola limbah Perusahaan
Kelapa sawit (PKS) menjadi energi listrik.

Bupati meneken Memorandum Of Undrestanding (MoU) dengan project team
United  State Agency International  Develovment-Indonetion Clean
Energy Develovment (USAID-ICED) from the American people di rumah
dinas Bupati, Selasa (26/2/2013).

Pada ekspos dan MoU pengembangan dan pemanfaatan limbah kelapa sawit
seperti Biomas dan biogas. USAID-ICED menilai pemanfataan potensi SDA
di Rohul sangat berlimpah. Seperti 29 PKS menurutnya sudah bisa
dimanfaatkan untuk energi terbarukan, apalagi pada tahun ini, rencana
akan dibangun lagi 5 PKS baru.

Potensi PKS dinilai sangat potensial jika limbahnya dikelola maksimal
untuk pengembangan energi biomasa dan biogas. Apalagi selama ini,
kendala energi menjadi persoalan daerah. Limbah yang di manfaatkan
seperti limbah, cangkang sawit, batang sawit, pelepah, serat.

Untuk pemanfaatan limbah, Dinas Pertambangan dan Enegri (Distamben)
Rohul telah susun pilot project pemanfataan limbah PTPN V yang
diperkirakan menghasilkan daya listrik sekitar 1 Mega Watt.

Dengan konsep USAID-ICED, seluruh limbah dapat dikelola menjadi sumber
energi terbarukan dan ramah lingkungan. Pemkab Rohul diminta mendukung
moril dan materil program itu sehingga target project dapat
diaplikasikan.

Senior Projek USAID-ICED, Yohanes mengatakan Kabupaten Rohul sangat
kaya dalam konteks SDA untuk potensi pengembangan energi listrik, tapi
semua stake holder perlu membangun kerjasama agar program terlaksana.

Bupati Rohul Achmad, MSi menyambut positif adanya kesepahaman dengan
USAID-ICED dalam pengelolaan energi terbarukan. Dia minta itu tidak
hanya dalam konteks MoU, tapi aksi harus dipercepat, apalagi krisis
energi listrik menjadi kendala besar selama ini.

Diakui Achmad, program pengembangan energi terbarukan adalah program
yang paling ditunggu-tungu masyarakat apalagi krisis energi listrik
telah menjadi kendala dunia termasuk krisis pangan dan krisis moral
atau kepercayaan.

Achmad mengaku pihaknya siap mendukung program tersebut apalagi sejak
dimekarkan dari Kabupaten Kampar pada 1999 silam, krisis listrik masih
menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam menyediakan ketersedian
energi.

Mengingat energi listrik sering mengalami desvisit, dia berharap 29
PKS yang ada di Rohul diberdayakan sebagai penyumbang sumber energi
terbarukan dalam upaya mengatasi krisis listrik.(adv/humas)