Pelalawan(SegmenNews.com)- Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus berupaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop-UMKM) Kabupaten Pelalawan, terus meningkatkan pertumbuhan koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) baik itu perkelompok masyarakat, badan hukum koperasi yang berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Dimana Diskop-UMKM Pelalawan ini merupakan satuan kerja perangkat kerja daerah (SKPD) yang mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonom dan tugas pembantu dibidang Koperasi dan UMKM.
Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 25 tahun 2010 tentang penjabaran tugas dan fungsi DinasKoperasi dan UMKM Kabupaten Pelalawan yakni Dinas Koperasi dan UMKM merupakan unit pelaksana pemerintah daerah di bidang koperasi dan usaha mikro kecil menengah yang langsung berada dan bertanggung jawab kepada Bupati yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan azas otomi dan tugas pembantu dibidang koperasi dan UMKM.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Diskop dan UMKM mempunyai fungsi yang sangat penting antara lain sebagai perumus kebijakan teknis untuk penyelenggaraan urusan pemerintah. Untuk memaksimalkan peran Koperasi dan UMKM, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop dan UMKM) melakukan pembinaan kepada 4.327 UMKM yang ada di 12 kecamatan se-Kabupaten Pelalawan. Dari jumlah tersebut, pelaku usaha mikro masih aktif, karena untuk usaha mikro ini tidak memerlukan modal besar.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pelalawan Drs Fakhrizal mengatakan, bahwa selama ini pihaknya terus melakukan berbagai pembinaan bagi pengembangan para pelaku UMKM di daerah ini, diantaranya dengan melakukan pelatihan-pelatihan, akses permodalan dalam hal serta hal-hal yang berkenaan dengan para pelaku UMKM.***
**Bangun Gedung PLUT-KUMKM**
Dan salah satu komitmen dari Pemkab Pelalawan dalam pengembangan pelaku UMKM adalah dengan dibangunnya gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu-Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM). Dimana para pelaku yang ada di 12 Kecamatan ini berkosentrasi dalam pembinaanya dengan berkumpul di gedung PLUT-KUMKM yang berlantai 2 dibangun dilahan seluas 17,639 M2.
Mantan Kepala Diskessos Pelalawan ini berharap, dengan adanya gedung PLUT UMKM dua lantai ini, maka para pelaku UMKM di Kabupaten Pelalawan semakin berkembang. Apalagi pada lantai pertama gedung PLUT UMKM ini, terdapat Klinik Koperasi UMKM Kabupaten Pelalawan yang terdiri dari 12 Galeri dari masing masing kecamatan di Kabupaten Pelalawan.
Dimana Galeri-galeri ini, diisi kerajinan khas kecamatan masing masing. Disamping itu ada juga Klinik Koperasi Kabupaten Pelalawan yang menyediakan layanan konsultasi Bisnis, informasi bisnis, advokasi dan pendampingan, pelatihan singkat, akses pembiayaan, akses pemasaran,promosi, pusat pustaka enterpreneur, mobil klinik, IT enterpreneur dan TV UMKM, pelatihan bisnis atau workshop, networking atau website promosi koperasi dan UMKM, layanan pusat enterpreneur dan perpustakaan enterpneur serta shorcourse KUMKM.
Sedangkan untuk lantai duanya, berfungsi sebagai ruangan atau aula pertemuan, pelatihan untuk pembinaan pedagang kaki lima, home industri dan koperasi koperasi yang ada di Kabupaten Pelalawan. Pembinaan dan pelatihan yang dilakukan tentang bagaimana menghasilkan produk yang berkualitas dan bagaimana cara pengemasannya agar lebih higienis dan dapat di ISO kan. Disamping itu, aula tersebut juga dipakai untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi yang ada di Kabupaten Pelalawan.
“Untuk itu dengan adanya upaya yang dilakukan, kita optimis kedepannya kemajuan koperasi dan UMKM di Negeri yang bermotto Tuah Negeri Seiya Sekata akan semakin berkembang demi kesejahteraan masyarakat. Dan upaya ini juga sebagai bentuk Komitmen Bupati Pelalawan dua periode yakni bapak HM Harris dalam upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan mengkoneksikan program pemerintah propinsi dan pusat serta Program Pemkab Pelalawan yakni Program Pelalawan Makmur,” ujarnya seraya menyebutkan pembangunan gedung PLUT merupakan program Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka memberikan jasa layanan yang komprehensif dan terpadu bagi pengembangunan usaha koperasi dan UMKM yang diberikan kepada 11 Kabupaten/Kota yang ada di delapan Propinsi seluruh Indonesia salah satunya Kabupaten Pelalawan.***
**Koperasi Harumkan Nama Daerah Skala Nasional**
Dikatakan mantan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pelalawan ini, bahwa alam era desentralisasi, Pemerintah Kabuapten Pelalawan mencoba menempatkan koperasi sebagai lokomotif untuk menggerakan roda pembangunan ekonomi sektor riil. Dengan demikian, agar lokomotif itu bisa melaju kencang, maka dari itu Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus melakukan penataan pondasi rel yang kokoh.
“Saat ini berdasarkan datang yang kita punya, pertumbuhan koperasi sebenarnya cukup bagus dari segi asetnya, Nilai aset tersebut dibuktikan pada tahun 2015 lalu sebesar Rp 236,46 Milyar. Ini menandakan mengalami peningkatan 1,16 persen dari tahun sebelumnya (2014,red) sebesar Rp 226,3 milyar. Pertumbuhan aset dipengaruhi adanya penambahan modal dari internal koperasi sendiri yang tercatat mencapai Rp 70,87 milyar atau tumbuh 1,12 persen dibandingkan posisinya pada tahun 2014.
Sedangkan modal kini mencapai Rp 157,087 milyar atau tumbuh 1,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian koperasi adalah bentuk koperasi produktif disektor perkebunan kelapa sawit dan menjadi mitra dari perusahaan-perusahaan (KKPA,red),” paparnya.
Fakhrizal menambahkan, sejumlah koperasi di Pelalawan kinerja cukup bagus dan turut mengharumkan nama daerah di skala nasional. Koperasi yang mendapatkan penghargaan koperasi berprestasi tingkat nasional tahun 2015 yakni koperasi KUD Sumber Bahagia Desa Silikuan Hulu, Kecamatan Ukui. Selain itu ada juga koperasi berprestasi dari Pelalawan yang menerima penghargaan terbaik dari Menteri Koperasi dan UKM yakni Koperasi Petani Sawit (Kopsa) Merbau Sakti Desa Sorek Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan.
“Kendala kita paling utama saat ini adalah rendahnya sumber daya manusia. Maka dari itu, Pemkab Pelalawan dibantu oleh Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen penuh untuk terus melakukan pendampingan. Salah satu programnya menerjunkan petugas penyuluh koperasi lapangan (PPKL) sebanyak 12 orang yang ada disetiap kecamatan. Dimana pada tahun 2015 lalu, Pemkab Pelalawan telah memberikan bantuan 12 unit sepeda motor untuk membantu kinerja PPKL mengejar target pemberdayaan koperasi dan UMKM didaerah ini. Dan kita menargetkan dari program pembinaan dan pendampingan pada tahun ini, dapat meningkatkan jumlah koperasi yang mampu melaksanakan RAT diatas 50 persen dari jumlah koperasi yang ada. Jadi, dalam setahun bisa 144 koperasi yang dibantu supaya sehat. Untuk UMK ditargetkan ada lima yang dibenahi setiap bulannya,” ungkapnya.***
**40 Koperasi Sudah Miliki Nomor Induk **
Perkembangan koperasi di Pelalawan cukup bagus, bahkan sampai akhir April 2016 sebanyak 40 Koperasi di Kabupaten Pelalawan sudah mendapatkan Nomor Induk Koperasi (NIK) dari Kemenkop UKM RI. Koperasi yang mendapatkan sertifikat NIK adalah koperasi yang aktif melakukan rapat anggota tahunan (RAT). Menariknya lagi, dengan kepemilikan NIK, koperasi terkait menjadi fokus penerima berbagai program dari pemerintah.
“Alhamdulillah sudah 40 koperasi di kabupaten kita ini yang sudah mendapatkan NIK dari Kemenkop UKM,” jelas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pelalawan H Fakhrizal SE MSi, Selasa (3/5/16).
Di Kabupaten Pelalawan sebut Fakhrizal setidaknya terdata 265 koperasi. Diantaranya, ada pula koperasi yang aktif dan non aktif. Koperasi yang aktif menurut mantan Kepala KPPT (BPMP2T,red) Pelalawan ini ditandai dengan melakukan Rapat Akhir Tahunan (RAT).
“Artinya tiap tahunnya paling lambat pada bulan Mei, pengurus koperasi sudah menggelar RAT. Kalau koperasi yang tidak melaksanakan RAT, itu namanya tidak aktif dan tidak mendapatkan NIK. Dan sampai saat ini, 52 diantara koperasi tersebut sudah melakukan RAT. 40 sudah disertifikasi dan sisanya masih dalam proses. Untuk mendapatkan NIK, kita jemput bola dan terus mendorong pengurus koperasi untuk aktif,” bebernya.
Ada nilai plus bagi koperasi yang memiliki NIK ujar Fakhrizal. Mantan Sekretaris Bappeda Pelalawan ini menyebutkan koperasi dengan kepemilikan NIK akan menjadi prioritas untuk mendapatkan berbagai program dari pemerintah.
“Misalnya kalau ada bantuan atau program dari pemerintah, maka koperasi yang ada NIK lah yang diutamakan,” ungkapnya sambil menyebutkan program pemerintah terutama Kemenkop UMKM bisa dalam bentuk pasar rakyat, UMKM Mart, KUR dan lainnya. Sedangkan yang tak ada NIK tidak dapat perhatian. Artinya, sangat kecil untuk mendapatkan peluang-peluang dari kementerian. Dan ini hendaknya menjadi motivasi bagi koperasi lainnya untuk melakukan transparansi dan lakukan RAT agar koperasi tetap eksis dan berdampak positif bagi anggota dan pembangunan perekonomian,” pungkasnya. ***
***PLUT KUMKM Layani Konsultasi 165 Kelompok Usaha***
Sejalan dengan perkembangan koperasi dan kelompok usaha mikro di Pelalawan, pemerintah setempat juga melaunching Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Kabupaten Pelalawan sejak Maret 2015 lalu. Sejauh ini, PLUT KUMKM telah melayani ratusan kelompok usaha dan personal. Baik terkait informasi maupun pelayanan pengembangan usaha masyarakat.
“Ya, kalau jumlah konsultasinya sudah ratusan kelompok. Begitu juga pendampingan terhadap kelompok usaha mikro, alhamdulillah juga sudah banyak yakni lebih dari 165 kelompok wirausaha maupun pemula,” terang Koordinator Konsultan PLUT KUMKM Pelalawan Ferry Gunawan.
Namun demikian, sambungnya, hingga saat ini, dari hasil konsultasi yang dilakukan rata-rata kelompok usaha mikro atau pribadi, sering menyampaikan masalah pendanaan yang menjadi kendala mereka. Dan sebenarnya, masyarakat harus memahami bahwa PLUT KUMKM adalah lembaga non finansial.
“Jadi, kami (PLUT KUMKM,red) bukan lembaga finansial, tapi PLUT lembaga konsultan jasa pendampingan untuk meningkatkan pengembangan usaha UMKM. Namun demikian, jika nanti memang ada kelompok usaha yang memang terkendala pendanaan, maka sesusai dengan usahanya akan kita arahkan ke lembaga pembiayaan,” bebernya.
Ferry mengatakan, pihaknya, tidak sepenuhnya yang dikeluhkan kelompok usaha masalah keuangan sebagai masalah utama. Tapi, ada juga kelompok usaha yang mengeluhkan terkait teknik manajemen usahanya yang tepat. Pasalnya, para kelompok usaha ini ada yang kurang memahami tekhnik, sehingga mencampur adukkan modal usaha dan keuntungan, tanpa dilakukan pencatatan. Alhasil, maka pengelolaan usahanya tidak tampak untungnya alias merugi.
“Ya, mestinya dengan modal yang ada, maka usahanya dapat berkembang dan bertambah. Tapi, akibat manajemen keuangannya yang belum tertata dengan baik, maka keuntungan usaha itu tidak nampak. Jadi, salah satu untuk mengetahui hasil keuntungan usaha, maka setiap transaksi harus dicatat. Pasalnya, hal ini sangat penting untuk mengetahui neraca usahanya,” papar mantan pendamping program masyarakat miskin di Kampar.
Ferry yang juga pernah menjabat sebagai pendamping kelompok masyarakat binaan PT Chevron menjelaskan, bahwa para kelompok usaha memang perlu merubah mindset untuk lebih kreatif lagi. Sehingga melalui pembinaan kelompok, maka secara perlahan-lahan pihaknya akan merubah mindset kelompok usaha di Pelalawan ini.
“Dengan demikian, maka UMKM lebih mampu bersaing kreatif dan inovatif. Jadi, kelompok usaha tidak hanya menampilkan usaha yang itu-itu saja atau tidak kreatif,” ujarnya.
Ditambahkannya, bahwa di gedung PLUT KUMKM Pelalawan yang berlokasi di Kompleks Perkantoran Bhakti Praja (depan Kantor Bappeda,red), hampir setiap bulan melaksanakan pertemuan lintas kelompok usaha. Seperti salah satunya pelaksanaan kegiatan teknologi tepatguna (TTG) bersama kelompok UMKM Komokus (kelompok usaha) di Gedung PLUT Pelalawan.
“Sedangkan dalam pelayanan PLUT KUMKM ini, ada beberapa item layanan yang kita tawarkan yakni konsultasi bisnis KUMKM, pendampingan atau mentoring bisnis, promosi, pemasaran dan transaksi, akses ke pembiayaan, pelatihan bisnis dan teknis, penguatan kelembagaan dan kerjasama (networking), layanan pustaka enterprneur atau pusat informasi serta mediasi dan bussiness matchmaker. Untuk itu, kita berharap para kelompok usaha dapat mengunjungi kami, sehingga dapat menumbuh kembangkan koperasi dan wirausaha menuju KUMKM yang mandiri, profesional dan berdaya saing,” katanya. ***
**Fokus Pelaksanaan Entrepreneurship Training**
Dalam upaya menciptakan pengusaha muda di kabupaten Pelalawan, Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Diskop UMKM Pelalawan memfokuskan pada pelaksanaan kegiatan Entrepreneurship Training. Kegiatan yang diikuti puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Pelalawan Indonesia (IKMPI) ini, dibuka langsung oleh Bupati HM Harris.
Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa sebagai seorang pengusaha, harus bisa melihat peluang yang ada di sekitar mereka agar bisa meraih kesuksesan.
“Ya, pengusaha itu harus mampu melihat peluang yang ada dari sebuah masalah. Karena kita pernah kaya dan miskin yang semua itu harus dilalui. Untuk itu, maka kita harus ulet mencari peluang dan kesempatan. Dan kita juga harus punya pengalaman, wawasan dan pergaulan yang luas untuk melihat situasi di luar. Jangan merasa minder serta jangan merasa kekurangan. Manfaatkan peluang usaha yang ada untuk meraih keseksesan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pelalawan Drs Fakhrizal mengatakan, bahwa seorang entrepreneur harus memiliki tiga kunci kesuksesan di antaranya keuletan, kegigihan, dan memiliki keberanian mengambil keputusan untuk membuka usaha.
“Misalnya warung pecel lele sudah banyak di Pangkalan Kerinci, tapi itu tidak menyurutkan niat penjual yang lain, malah jumlahnya semakin banyak semakin hari. Jadi peluangnya kita lihat. Pasalnya, pengusaha ulet itu mencari peluang dan usaha pecel lele itu omsetnya besar dan bukan kecil. Untuk itu, maka kegigihan itu merupakan kunci utama yang paling penting,” paparnya.
Diungkapkannya, bahwa mendorong dan menggerakkan pemuda dan mahasiswa untuk menjadi wirausaha muda merupakan basis untuk pengembangan ekonomi rakyat. Untuk itu, maka program pengembangan wirausaha muda merupakan ruang strategis yang harus diperhatikan semua pihak termasuk Pemkab Pelalawan.
“Kita ingin membentuk pengusaha yang ulet dan menantang dan bagaimana masa depan kedepan, karena kita lihat di Pelalawan masih banyak peluang yang bisa kita ambil. Wirausaha menjadi harapan berbagai pihak untuk menjawab tantangan jumlah pengangguran di negeri kita ini. Untuk itu, melalui pelaksanaan Entrepreneurship Training ini, kita harap para pengusaha di Negeri Amanah ini dapat berhasil meraih kesuksesan,” bebernya.
Ditambahkannya, bahwa dalam pelaksanaan Entrepreneurship Training tersebut, para peserta akan diberikan materi tentang syarat dan sebab sukses yang disampaikan oleh Quality Life Specialist (QLS) Indonesia melalui berbagai forum group discussion, games simulation dan studi kasus.
“Pengusaha sukses itu merupakan orang yang telah memahami syarat dan sebab sukses secara teknis dan non teknis. Secara teknis, mereka harus mampu memiliki pemikiran yang dinamis, kreatif dan mengubah masalah menjadi peluang. Sementara secara non teknis, mereka harus memiliki keyakinan bahwa kesuksesan tidak juga terlepas dari Tuhan,” ujarnya.***(Advertorial)