Rokan Hulu(SegmenNews.com)-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu akan menerapkan sistim pelayanan haji satu atap. Hal ini sesuai instruksi Kepala Kanwil Kemenag Riau, yang menginginkan seluruh Kemenag di Riau berinovasi.
Hal ini dikatakan Kepala Kantor Kemenag Kavupaten Rokan Hulu, Drs H Syahrudin MSi, Senin (15/1/2018). Dikatakannya, selama ini persialan pelayanan haji harus bolak-balik. Setiap jemaah calon haji harus melewati 4 tahapan. “Ini tentu menyulitkan masyarakat yang hendak pergi haji,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, empat tahap itu yakni, pertama, masyarakat harus menyeyor uang ke bank. Kemudian masyarakat harus membawa bukti setoran ke Kemenag untuk mendapatkan SPPH dari Kemenag.
Setelah mendapatkan SPPH, masyarakat kembali lagi ke bank untuk mendapatkan nokor porsi. Kemudian balik lagi ke Kemenag untuk datanya dkkirimnke Kanwil Kemenag Provinsi Riau.
Jelas Syahrudin lagi, tahun 2017 ada perubahan regulasi yang sebelumnya empat tahap dipangkas menjadi dua tahap, dimana setelah menyetor ke Bank, selanjutnya bukti dibawa Kemenag untuk mendapat SPPH, nomor Porsi dan langsung data Dikirim ke pusat.
“Di tahun 2018 ini, kita akan pangkas lagi. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke bank, karena akan kita buatkan tempat khusus untuk bank di Kemenag Rohul, sehingga nantinya semua satu atap, an tidak perlu mondar mandir lagi keluar,” ungkapnya.
Kemudian terkait penerapan pelayanan haji satu atap, itu sudah dilakukan di kabupaten Siak. Rencananya, kemenag Rohul akan menerapkan pelayanan haji satu atap paling lambat Maret 2018 dan itu sudah diterapkan.
Syahrudin berharap, dengan penerapan pelayanan satu atap maka bisa memudahkan masyarakat yang ingin berhaji, sehingga mereka tidak perlu lagi repot repot ke bank dan ke Kemenag, karena semua sudah ada di Kemenag Rohul.
“Pelayanan haji satu atap, merupakan inovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa mendapatkan apa yang diperlukanya dengan cepat. Renrencananya di 2018 ini juga akan melaksanakan kursus calon pengantin selama 16 jam. Sebelumnya pembekalan pengantin dilakukan hanya 15 menit, namun kedepannya harus lebih baik lagi,” katanya.
Diungkapnya, kursus pengantin sangat penting. Karena dalam berumah tangga, tentunya akan mengalami permasalahan. Sehingga, dalam menghadapi permasalahan itu perlu adanya ilmu. Untuk itulah perlu adanya khursus ini,” imbuhnya.
Syahrudin mengakui, di khursus tersebut akan dibuatkan silabusnya, baik dari kesehatan, syariah, pendidikan dan pakar ekonomi keluarga.
“Berharap, dengan adanya kursus ini, tidak ada lagi perceraian dalam rumah tangga. Karena perceraian merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah. SWT,” tuturnya.***(fit)