Pekanbaru(SegmenNews.com)-Sidang korupsi RTH Tugu Anti Korupsi memasuki gelombang kedua. Kali ini tiga lagi dari 18 tersangka proyek RTH ini diadili di Pengadilan Tipikor Pekanbaru.

Dengan diadilinya tiga terdakwa ini, maka saat ini sudaj ada enam orang dari total 18 orang tersangka dalam perkara ini yang sedang diadili. Gelombang pertama, Mantan Kepala Dinas PU Ciptada Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno dan dua broker yakni Yuliana C Baskoro dan Rinaldi Mukni yang diadili, kali ini tiga pemilik perusahaan pelallksana dan perusahaan konsultan yang diadili.
Tiga orang yang diadili kali ini yakni, Kusno, Direktur PT Bumi Riau Lestari, selaku kontraktor pelaksana, kemudian Raymond, Direktur CV Panca Mandiri Konsultan dan Ari Erwin, konsultan pengawas yang diadili.
Jaksa Penuntut Umum, M Amin, SH, dalam dakwaannya yang dibacakan dihadapan majelis hakim yang diketuai, Bambang Myanto, disebutkan, Bahwa Terdakwa KUSNO bersama-sama dengan YULIANA J BAGASKORO, YUSRIZAL, DWI AGUS SUMARNO, IRIANTO RAB, ICHWAN SUNARDI dan RINALDI MUGNI (telah dilakukan penuntutan secara terpisah) pada waktu yang tidak dapat ditentukan lagi secara pasti antara bulan Juli 2016 sampai dengan Desember 2016, atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu tertentu pada tahun 2016, bertempat di Kantor Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Ciptada) Provinsi Riau, Jalan S.M. Amin Nomor 92 Kota Pekanbaru atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya berdasarkan ketentuan Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang RI No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum yaitu tidak melakukan tugas selaku Konsultan Pengawas sebagaimana mestinya serta mengalihkan pekerjaan kepada orang lain secara tanpa hak, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.
Yaitu memperkaya diri Terdakwa Rp46.757.401, memperkaya YULIANA J BAGASKORO sebesar Rp. 755.357.542,99 memperkaya DWI AGUS SUMARNO (Kadis Coptada) sebesar Rp. 80.000.000, memperkaya YUSRIZAL (PPK) sebesar Rp. 50.000.000, memperkaya IRIANTO RAB (KPA) sebesar Rp. 50.000.000, yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebesar Rp. 935.357.542,99 sebagaimana Laporan Hasil Audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Riau Nomor : SR-30/PW04/05/2018 tanggal 14 Februari 2018,
Perbuatan ini berawal Juli hingga Desember 2016 lalu. Saat itu, terdakwa Yuliana mendatangi rumah di Jalan Dwi Agus Sumarno untuk meminta restu agar diizinkan ikut proyek di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ciptada Riau
Dwi menyetujui permintaan tersebut dan berjanji akan memenangkan perusahaan Yuliana. Selanjutnya Dwi memerintah Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) Yusrizal agar memberikan proyek kepada Yuliana. ‘Perintah itu diteruskan Yuarizal kepada bawahannya,” kata JPU.
Saksi Yusrizal menetapkan dokumen jasa kontruksi yang memuat kerangka acuan proyek. Selanjutnya, Yuliana diberikan proyek arsitektur RTH Tunjuk Ajar Integritas.***(segmen02)