Pekanbaru(SegmenNews.com)- Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) Provinsi Riau, Yana Mulyana mengaku melihat sendiri pendemo Neno Warisman di bandara Pekanbaru berlaku kasar dan memukuli ibu-ibu.
Tak hanya itu, Yana juga mengaku melihat perlakuan kasar aparat kepolisian terhadap tokoh masyarakat Riau.
“Mereka (pendemo diduga dari luar Riau) bukan hanya sekedar hadir, mereka juga memukuli ibu-ibu yang ada disitu, dan disuruh bubar. Saya lihat sendiri pemukulan itu. Kita juga melihat ada peran serta aparat yang berlaku kasar, dan sangat kasar sekali. Kita pulang jam 12 malam, polisi juga mendorong Ibu ibu untuk mundur,” cerita Yana, Selasa (28/8/18).
Sambung Yana, perlakuan kasar juga dialami komandan Geraka Melayu, Syamsul Bahri sehingga mengalami luka pada pelipis matanya akibat dipukuli aparat kepolisian.
Baca Juga: GMMK Riau Minta Copot Kabinda Riau
Ia menilai, pihak keamanan seolah-olah kalap dengan pendemo dan memulangkan Neno Warisman. Padahal Neno tidak sedang dalam persoalan hukum. Seharusnya aparat kepolisian melakukan pengamanan sesuai Undang undang no 2 tahun 2002.
“Ada apa sesungguhnya dengan aparat bisa kalah dengan kelompok penghalang. Masa ada preman melakukan pemukulan ibu-ibu dan melakukan pembakaran, tidak ada tindakan dari kepolisian, bahkan sampai hari ini. Sepertinya ada pembiaran,” kesalnya.
Yana menduga, pendemo dan pembuat onar adalah orang bayaran yang bukan dari Riau. Hal itu dilihat dari logat bicara dan lainnya.
Kondisi ini, sebut Yana sudah mempermalukan Marwah Melayu. Sedianya orang Melayu sangat menghormati tamu bukan arogan yang dipertontonkan para pelaku.
“Kami meminta pelaku pembuat onar yang diduga bukan dari Riau diusut dan ditindak tegas.***(ran)