Meranti(SegmenNews.com)-Kanker Serviks atau yang lebih dikenal dengan Kanker Leher Rahim merupakan salah satu penyakit mematikan bagi kaum perempuan, agar penyakit ini tidak menyerang kaum perempuan di Meranti perlu dilakukan pemahaman tentang upaya pencegahan penyakit Kanker Serviks ini, seperti yang dilaksanakan oleh Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kepulauan Meranti dengan menggelar Seminar Kesehatan Cegah Kanker Serviks yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati H. Said Hasyim, bertempat di Gedung Biru Kantor Bupati, Selasa (7/1/2020).
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua BKMT Meranti Hj. Syamsiar Said Hasyim, Nara Sumber dr. Azharul Yusri, SpOG para Pengurus Organisasi Wanita TNI/Polri, PKK Meranti, masyarakat dan lainnya.
Seperti dijelaskan panitia pelaksana dari BKMT Meranti, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan bagi kaum perempuan di Meranti dalam mencegah penyakit Kanker Serviks sekaligus meningkatkanya motivasi masyarakat untuk melakukan pengecekan Iva Test antisipasi dini Kanker Serviks.
Dan tema itu sengaja dipilih karena penyakit ini banyak menjangkiti kaum perempuan dan di Meranti sendir telah ada yang meninggal dunia.
“Dipilihnya seminar Kanker Seviks ini karena penyakit ini banyak menjangkiti kaum perempuan, semoga dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungan kita,” ujar Ketua BKMT Meranti Hj. Syamsiar.
Selanjutnya Ketua BKMT berharap pengetahuan yang didapat peserta dari pelatihan ini dapat diteruskan pada anggota organisasi wanita dan masyarakat lainnya sehingga upaya pencegahan Kanker Serviks dapat dilakukan secara masif.
“Mari kita lakukan edukasi kepada kaum perempuan dan remaja sehingga mereka dapat terhindar dari Kanker Serviks dengan melakukan pencegahan dini,” ujarnya.
Kedepan dikatakan Hj. Syamsiar, BKMT Meranti juga akan melaksanakan kegiatan bermanfaat lainnya yakni pelatihan memandikan Jenazah Fardhu Kifayah dan pelatihan sholat yang benar.
Menyikapi kegiatan itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim, mengucapkan apresiasi kepada BKMT Meranti yang telah melaksanakan kegiatan itu, menurutnya kegiatan ini sangat strategis dan bermanfaat khususnya bagi kaum perempuan di Meranti untuk antisipasi dini Kanker Serviks. Hal itu sesuai dengan Tupoksi BKMT sebagai Badan Kontak dalam memperbaiki akidah umat dan melaksanakan berbagai kegiatan sosial serta keagamaan.
“Saya mengucapkan apresiasi kepada BKMT Meranti yang dengan keterbatasan dana dapat membuat kegiatan yang bermanfaat khususnya bagi kaum wanita dalam rangka mengantisipasi dini penyakit Kanker Serviks, semoga kaum perempuan Meranti terbebas dari penyakit ini,” ujar Wabup.
Lebih jauh dijelaskan Wabup, sebagai manusia tak lepas dari penyakit tapi penyakit itu dapat dicegah dengan pengetahuan dan budaya hidup sehat. Wabup juga menyarankan dalam pencegahan penyakit tak ada salahnya menerapkan prilaku masyarakat Arab Saudi yang jika sakit dimulai dengan berdoa minta kesembuhan dan bertobat disertai sedekah. Selanjutnya mengobat diri sesuai Sunah Rasul.
“Jangan lupa selalu mensyukuri hikmat Allah SWT,” ucap Wabup.
Karena menurut Wabup penyebab penyakit menurut Islam hanya dua saja pertama ujian dari Allah dan hukuman penghapus dosa.
Terakhir agar terhindar dari berbagai penyakit, Wabup Meranti H. Said Hasyim juga meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan terutama tempat tinggal.
“Kita tahu beberapa daerah di Meranti tergolong kotor jadi mari kita sama-sama menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari kuman penyebab penyakit,” paparnya.
Sekedar informasi, dalam kegiatan itu, peserta akan diberikan berbagai pengetahuan tentang bagaimana cara serta langkah-langkah apa ang harus dilakukan untuk menghindari penyakit Kanker Serviks olah Nara Sumber dr. Azharul Yusri, SpOG.
Dengan pelatihan itu diharapkan penyakit Kanker Serviks yang menyebabkan kaum perempuan didunia meninggal tiap 2 menit itu tidak menjangkiti kaum perempuan di Meranti. Dan mampu mendorong para ibu dan remaja melakukan tes IVA yakni deteksi dini kanker serviks dengan cara memeriksa kondisi leher rahim yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.***(Ags)