Wisata Tangsi Belanda Dibuka, Pemerintah Minta Tetap Patuhi Protkes Covid-19

Siak(SegmenNews.com)- Pemerintah kabupaten Siak, Riau sudah membuka kembali seluruh objek wisata di Kabupaten Siak, baik yang dikelola Pemerintah maupun swasta. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian pelaku UMKM yang sempat anjlok karena pandemi Covid-19 ini.

Selain Istana Assersyah Hasyimiah, di Kabupaten Siak juga ada bangunan bersejarah lainnya bekas peninggalan Belanda yakni Tangsi Belanda yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.

Meski belum seramai pengunjung Istana Siak, pada hari kedua objek wisata Siak dibuka kembali penjara Belanda yang berusia 160 tahun ini juga sudah mulai dikunjungi wisatawan dari luar Kabupaten Siak.

Tepat di belakang Tulisan Tangsi Belanda itu dulunya gudang senjata yang telah rubuh. Kini hanya dibangun tiang–tiang pondasi dan malam hari pondasi ini akan terlihat indah karena ada lampu.

Hafisah, warga Kota Dumai yang tiba di objek wisata andalan baru Pemkab Siak di Desa Benteng Hilir, Kecamatan Mempura bersama keluarganya mengaku baru pertama kali datang ke Tangsi Belanda.
Biasanya saat ke Siak, Hafisah hanya berkunjung ke Istana Siak Sri Indrapura. Ia juga baru mendengar dari keluarganya di Benteng Hilir, kalau ada penjara peninggalan Belanda yang menarik untuk dikunjungi.

“Saya dari kemarin sampai di Siak. Kebetulan tadi saudara kasih tahu kalau ada Tangsi Belanda, bagus katanya sejarahnya. Makanya saya datang ke sini membawa keluarga. Karena ingin tahu juga sejarahnya,” kata Hafisah kepada GoRiau.com, Minggu (15/11/2020).
Saat tiba di pintu masuk Tangsi Belanda, Hafisah dan keluarga disarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan baru membeli tiket masuk kepada petugas yang berjaga. Untuk 6 orang dewasa yang datang bersamanya, Hafisah membayar Rp30.000.

Sementaraitu, Yulta petugas yang berada di pintu masuk bangunan bekas penjajah ini menyebutkan pengujung Tangsi Belanda belum ramai seperti sebelum pandemi Covid-19. ***(inf Siak)