Meranti(SegmenNews.com)- Sejumlah mahasiswa yang menuntut penyaluran bantuan beasiswa dari Pemkab Kepulauan Meranti untuk 845 orang mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi membakar ban di depan Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jalan Merdeka, Selatpanjang, Senin (14/12/2020)
Pantauan wartawan di lokasi massa membakar dua ban pukul 14.40 WIB. Orasi pun dilakukan oleh mahasiswa.
Saat ban mulai terbakar dan asap hitam memenuhi lokasi, massa aksi menyanyikan lagu ‘Darah Juang’.
Dalam unjuk rasa tersebut, ada empat tuntutan yang diminta massa mahasiswa, diantaranya pencairan beasiswa dilakukan paling lambat pada Rabu (16/12/2020) mendatang.
Massa juga meminta pihak BPKAD mengklarifikasi atas terjadinya keterlambatan tersebut dan meminta maaf kepada mahasiswa dan tidak mengulangi hal yang sama dikemudian hari dan jika tuntutan tersebut tidak direalisasikan, maka mahasiswa akan kembali melakukan aksi dengan membawa massa lebih banyak lagi.
“Kami meminta kepada Pemda dalam hal ini BPKAD untuk melakukan pencairan bantuan beasiswa secepatnya karena kami sudah terlalu lama menunggu, jangan sampai Pemda hanya memberikan harapan palsu,” kata Barel Prakoso, salah seorang orator melalui pengeras suara.
Sementara itu ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Kepulauan Meranti (IPMK2M), Guntur yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa aksi ini dilakukan setelah pihaknya beberapa kali melakukan koordinasi dan audiensi terkait penyaluran beasiswa ini yang sebelumnya tidak kunjung ada kejelasan pencairannya.
“Sebelum aksi ini kita lakukan kita telah lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini Kesra dan BPKAD, namun setelah rentang waktu yang diberikan sewaktu melakukan audiensi kemaren kita juga belum mendapatkan jawaban,” kata ketua IPMK2M, Guntur.
Setelah lama mahasiswa melakukan orasi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) melalui Kepala Bidang Perbendaharaan dan Pembiayaan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Alamsyah Mubarak pun datang menemui massa aksi.
Dikatakan Mubarak, pihaknya sudah lama melakukan penandatangan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) dan pencairan yang dilakukan oleh pihak Bank Riau Kepri Cabang Selatpanjang pun sudah dilakukan.
“Pencairan sudah dilakukan oleh
Bank Riau Kepri Cabang Selatpanjang tadi pagi. Dan bagi rekeningnya di Bank Riau sudah hampir semua uang masuk kedalam rekening mahasiswa dan hanya tinggal 69 rekening saja yang belum dilakukan pentransferan. Untuk rekening di Bank lain akan dilakukan proses yang namanya RTGS antar Bank dan paling lama sudah dua hari sudah selesai,” kata Mubarak.
Dikatakan Mubarak, yang membuat penyaluran bantuan beasiswa menjadi sedikit terkendala dikarenakan ada beberapa rekening mahasiswa yang sudah tidak aktif.
“Disana itu kerjanya sudah pakai sistem. Namun karena ada rekening yang tidak aktif makanya ada sedikit kendala teknis, karena disana itu sistem kerjanya sudah pakai aplikasi. Sekali tekan terkirim ke semua rekening. Terkait adanya rekening yang sudah tidak aktif itu kita sudah memberitahukannya kepada mahasiswa yang bersangkutan melalui bagian Kesra. Dan saya pun meminta maaf atas terjadinya keterlambatan ini,” pungkas Mubarak.(Ags)