INDRAGIRI HULU (RS) Hujan deras yang mengguyur sebagian Provinsi Riau menyebabkan jalan antar kabupaten putus. Puluhan desa terisolasi dan ribuan warga terancam kelaparan di Kabupaten Indragiri Hulu.
Jalan lintas Selatan yang menghubungkan Indragiri Hulu dengan Kuantan Singingi putus, seminggu terakhir. Jalur perdagangan sepanjang 20 kilometer ini tidak bisa dilewati kendaraan barang dan pribadi.
Jalan putus menyebabkan 20 desa di Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu terisolasi. Masyarakat setempat terancam kelaparan karena kesulitan mendapatkan sembako.
Untuk bisa menembus jalan putus, warga terpaksa menggunakan alat berat untuk menarik kendaraan. Sebagian besar kendaraan yang melintas di jalan vital ini adalah angkutan barang berupa bahan sembako, kelapa sawit, bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.
Meski jalan lintas Selatan ini putus setiap musim hujan, belum ada upaya perbaikan dari Pemerintah Provinsi Riau. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat setempat karena sarana transportasi yang lumpuh mengganggu aktivitas ekonomi. “Apakah pemerintah menunggu masyarakat mati dulu baru jalan ini diperbaiki. Kami sudah letih menunggu,” kata tokoh masyarakat Indragiri Hulu Suharto. (asr)
Jalan lintas Selatan yang menghubungkan Indragiri Hulu dengan Kuantan Singingi putus, seminggu terakhir. Jalur perdagangan sepanjang 20 kilometer ini tidak bisa dilewati kendaraan barang dan pribadi.
Jalan putus menyebabkan 20 desa di Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu terisolasi. Masyarakat setempat terancam kelaparan karena kesulitan mendapatkan sembako.
Untuk bisa menembus jalan putus, warga terpaksa menggunakan alat berat untuk menarik kendaraan. Sebagian besar kendaraan yang melintas di jalan vital ini adalah angkutan barang berupa bahan sembako, kelapa sawit, bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.
Meski jalan lintas Selatan ini putus setiap musim hujan, belum ada upaya perbaikan dari Pemerintah Provinsi Riau. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat setempat karena sarana transportasi yang lumpuh mengganggu aktivitas ekonomi. “Apakah pemerintah menunggu masyarakat mati dulu baru jalan ini diperbaiki. Kami sudah letih menunggu,” kata tokoh masyarakat Indragiri Hulu Suharto. (asr)