Kakan Kemenag Rohul : Film The Innocence of Muslims Rusak Kerukunan Umat Beragama

ROKAN HULU (Segmennews.com)- Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA
menyatakan bahwa film The Innocence of Muslims karya sutradara murahan Nakoula Basseley, warga Amerika Serikat, dapat merusak kerukunan umat beragama yang telah terjalin secara harmonis selama ini dan menimbulkan saling kecurigaan antara satu sama yang lain.

Film ini diciptakan oleh seorang sutradara yang tidak dan bahkan anti pada agama Islam. Film ini menggambarkan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai seorang panutan umat Islam, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang amoral, suka main perempuan, bersifat barbar, dan lain sebagainya, tegasnya.

Menurut Ahmad Supardi, Film ini mempertajam kembali penegasan tesis Huntington yang menyatakan bahwa perang di masa datang adalah perang antar peradaban yakni perang peradaban Barat melawan peradaban Islam. Nakoula Basseley sang sutradara murahan telah memulainya.

Satu hal yang tak dapat disangkal, jika symbol utama sebuah agama diserang, dihina, dicemooh dan bahkan dilecehkan, maka umatnya secara otomatis akan melawan dan balik menyerang, tandasnya.

Hal ini dibuktikan dengan terjadinya protes dari umat Islam di seluruh dunia dan telah memakan korban dengan terbunuhnya Duta Besar Amerika di Mesir dan beberapa orang stafnya. Bahkan juga telah memakan korban di belahan dunia lainnya.

Menurut Kakan Kemenag Rohul ini, sebelum hal ini lebih meluas lagi dan dalam rangka mengantisipasi protes yang lebih keras lagi dari umat Islam, maka sebaiknya dilakukan empat hal, yaitu :

Pertama, Pemerintah Amerika Serikat agar menghukum warganya tersebut dengan seberat-beratnya atau menyeretnya ke Mahkamah Internasional, sebagai bukti ketidak sukaan dan kebenciannya atas film dimaksud.

Kedua, Seluruh pimpinan umat beragama di seluruh dunia  supaya mengutuk keras film tersebut, sebab ini adalah penodaan dan penistaan atas sebuah agama.

Ketiga, agar masyarakat dunia Barat menghentikan sikap-sikap pelecehan, penghinaan dan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW, sebab hal ini dapat merusak dan memicu konflik yang lebih besar dan
berkepanjangan.

Keempat, agar umat Islam di seluruh dunia dapat menahan diri, tidak terpancing melakukan tindakan anarkis sebab hal ini dapat berbuah kontra produktif bagi umat Islam di mata dunia internasional. (gibson/rls)