int |
PELALAWAN (Segmennews.com)- Tercatat dari Januari hingga bulan September 2012, Kabupaten Pelalawan menangani 16 kasus Gizi Buruk, Diskes Pelalawan telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), namun sejauh ini gizi buruk 70 persen didominasi oleh anak karyawan dan buruh perusahaan di Pelalawan.
“Kasus gizi buruk ini akibat keterlambatan pengobatan oleh keluarganya, kasus ini 70 persen di dominasi oleh anak karyawan dan buruh perusahaan di Pelalawan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) kabupaten Pelalawan Darwis Alkadam MSi melalui Kabid Gizi Erizal, Kamis (4/10).
Sebutnya, kasus gizi buruk tiap tahun mengalami peningkatan, seperti tahun 2011 terdapat 8 kasus. Hal ini tentunya mendapat perhatian khusus dan telah dianggarkan melalui APBD Pelalawan untuk pengobatan.
“Tahun ini kita hanya menganggarkan pengobatan untuk 10 orang penderita gizi buruk, ternyata ada penambaha 6 penderita dari anggaran yang di ajukan melalui APBD Murni. Untuk mengatasinya kita ajukan kembali di APBD-Perubahan untuk 10 kasus lagi,” urainya.
Selain penganggaran pengobatan gizi buruk, Diskes terus melakukan sosialisasi hingga ke Desa-desa. Diskes juga memberikan bantuan berupa makanan dan susu kepada masyarakat kurang mampu.
“Kita masih terkendala melakukan pemeriksaaan kesehatan di Daerah Perusahaan, disebabkan lokasi dan akses yang kurang memadai. Kita harapkan pihak perusahaan dapat menyediakan tempat dan waktu untuk karyawannya, agar mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari Diskes,” harapnya.
Daerah penderita gizi buruk yakni, 2 kasus di kecamatan Pangkalan Kuras, 3 kasus di Pangkalan Kerinci, 3 kasus di Teluk Meranti, 2 kasus di Kecamatan Pelalawan, 1 di Langgam dan 5 kasus di Pangkalan Kuras 5 kasus. (rz)