Saling Klaim, Pemenang Pilgub Sumut Tunggu Pengumuman Resmi KPU

pilgub SUSiantar (SegmenNews.com)– Hasil pesta demokrasi pemilihan gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 7 Maret lalu, belum diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), siapa pemenangnya. Namun hasil survey menimbulkan saling klaim antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Plt Ketua KPU Siantar Mangasi Tua Purba mengatakan, untuk kondisi di Siantar masih aman dan sejauh ini tidak ada ditemukan kecurangan. Jika pasangan calon saling klaim adalah hal yang wajar dan merupakan hak masing-masing calon. Namun dari KPU Siantar sendiri belum melakukan perhitungan secara final hasil perolehan suara.

“Hasilnya belum bisa diumumkan. Namun dari hasil perhitungan sementara untuk Siantar dimenangkan pasangan calon nomor urut dua (ESJA). Hanya Kecamatan Siantar Barat yang tidak dimenangkan pasangan nomor urut 2 itu,” katanya.

Kata dia, pengumuman resmi KPU Siantar akan dilakukan tanggal 12 Maret 2013. Datanya belum valid, sehingga masih terdapat perbedaan angka perolehan. “Kita juga sangat menghargai berbagai lembaga survei dan juga perhitungan manual, namun jawabannya adalah perhitungan final KPU masih dikerjakan.

Mengenai adanya ancaman seperti di KPU Sumut, KPU Siantar masih aman-aman saja,” ujar Mangasi. Ketua Panwaslu Siantar Darwan Edyanto Saragih mengatakan, sejauh ini belum ada menerima adanya laporan kecurangan. “Belum ada terima laporan indikasi kecurangan.

Kita sangat menghargai hasil perhitungan manual atau hasil lembaga survey. Akan tetapi, hal itu bisa saja sebatas sampel atau juga sudah dibayar, sehingga kita juga harus menghargai keputusan KPU Sumut untuk tetap menunggu hasil yang diumumkan secara resmi,” ujarnya.

Sedangkan salah seorang pengamat politik, Rocky Marbun ketika dikonfirmasi mengatakan, hasil perhitungan beberapa lembaga survei bukan perhitungan resmi. Lembaga survei bisa hanya menggunakan perhitungan melalui sampel. Atau bahkan bisa lembaga survei dibayar, sehingga untuk pastinya lebih baik ditunggu kinerja KPU.

“Perhitungan manual atau perhitungan lembaga survei juga harus dihargai, namun bukan hal yang pasti karena itu sarat dengan kepentingan politik,” ujarnya. Ketua DPD PKS Simalungun Usmayanto mengatakan, untuk pastinya akan ditunggu dari perhitungan KPU secara resmi dilansir metro siantar online.

“Kita masih lebih yakin lembaga survei yang ilmiah, kredibel dan independen. Sekarang proses perhitungan sedang berlangsung. Kita tungu saja,” ujarnya. (mto/snc)