Pekanbaru (SegmenNews.com)– Sesuai dengan surat keputusan (SK) Kementerian Dalam Negri lima orang Penggantian Antar Waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau resmi dilantik.
Lima orang PAW Dewan tersebut yakni, Gumpita Sp MSi, Tomi Hidayat SE, Edi Muhammad Yatim S.Sos, Dra Hj Hikmani MPd, Gustini julianti . Seperti diketahui lima orang tersebut menggantikan anggota dewan yang terjerat kasus korupsi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 lalu.
Hikmani menggantikan Taufan Andoso Yakin (PAN),Gustini Julianti gantikan M.Dunir (PKB), dan dua lainnya politisi Demokrat, Tony Hidayat gantikan T.Azwir dan Eddy M.Yatim gantikan Thamsir Rachman, Gumpita menggantikan Faisal Aswan (Golkar).
Sebagaimana diketahui, kelima anggota DPRD Riau tersangkut kasus Korupsi. Taufan Andoso Yakin , Faisal Aswan, dan M.Dunir tersangkut kasus korupsi PON XVIII Riau. Sementara itu, T.Azwir tersangkut kasus korupsi pengadaan genset Kabupaten Rokan Hulu dan Thamsir Rahman tersangkut kasus korupsi Anggaran Pendapatan Bedanja Daerah (APBD) Kabupaten Indragiri Hulu.
Ketua DPRD Riau, Johar Arifin berharap dengan adanya lima PAW tersebut dapat meningkatkan kualitas DPRD Riau kedepanya. Seperti diketahu semenjak adanya angota DPRD yang tersandung kasus korupsi membuat cintra DPRD dimata masyarakat Riau menurun.
“Kita berharap dengan lima anggota PAW yang baru ini bisa meningkatkan kualitas dan kinerja DPRD Riau kedepan. Mudah-mudahan bisa mendukung forum kita ini,” Kata Johar Firdaus, Selasa (23/04/2013) usai pelantikan.
Sementara itu, lima Dewan yang diPAW, berkomitmen dengan kesempatan yang diberikan dapat terus meningkatkan dan memberikan warna bagi DPRD Riau untuk lebih baik kedepanya.
Tak jauh berbeda dengan Hikmani yang menggantikan ” Dengan kehadira kami lima orang ini dapat memberikan warna dan berharap dapat terus berkomitmen dan dapat dimanfaatkan dengan baik,”Ujar Tony Hidayat.
Tak jauh berbeda dengan Hikmani yang menggantikan Taufan Andoso (PAN). Menurut salah seorang aktivis perempuan ini, DPRD merupakan tempatnya aspirasi rakyat. Dengan demikian selaku perempuan Hikmani tentu akan berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Yang tentunya berujung untuk mensejahterakan rakyat dan juga meningkatkan SDM melalui pendidikan.
“DPRD merupakan tempat penyampaian aspirasi masyarakat. Saya juga selaku aktivis perempuan akan tetap memperjuang hak-haknya perempuan dan juga saya adalah partisifasi dari pendidikan tentu akan bersama-sama dengan yang lain untuk mensejahterakan masyarakat,” ujarnya. lanjutnya.
Prempuan yang juga aktif sebagai dosen ini berharap kedepan dengan hadirnya lima orang PAW dapat memberikan pencerahan bagi DPRD Riau kedepan. Menurutnya masyarakat juga perlu tau bahwa musibah ataupun kehilafan seseorang bisa terjadi dan masyarakat perlu tau bahwa yang perlu dinilai negatif bukanlah badan DPRDnya melainkan individu yang melakukan kesalahan tersebut.
“Kalu berkaitan dengan masalah yang terjadi di DPRD Riau belakangan ini. Memang imenj masyarakat menjadi negatif. Namun, perlu diketahui oleh masyarakat bahwa satu musibah, kesilapan itu bisa saja terjadi. Nah untuk itu mudah-mudahan dengan kehadiran kami berlima untuk PAW ini bisa membawa pencerahan dan memberikan suati pencitraan yang baik atau menaikan DPRD mengembalikan kepercayaan masyarakat kita kepada DPRD,” harapnya.
Dengan kesempatan kurang lebih satu setengah tahun, Dra Hj Hikmani Mpd berkomitmen bisa berkiprah dan memberikan yang terbaik untuk rakyat.
“Mudah-mudahan diwaktu kurang lebih satu setengah tahun ini kami bisa berkiprah dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” tutupnya. (ur/rn)