Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kab Rohul, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, menyatakan bahwa saat ini terjadi kelangkaan ulama, sebagai konsekuensi logis dari tidak berperannya secara maksimal pondok pesantren dan madrasah sebagai basis produsen terbesar lahirnya para ulama di tengah-tengah masyarakat.
Oleh itu perlu adanya pembekalan bagi Da’i dan Da’iyah, Muballigh-Muballighah Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Khususnya di Kab Rohul. Sebab ulama adalah pewaris Nabi yang akan memberikan pencerahan bagi umat.
Kekurangan jumlah ulama baik secara kuantitas dan apalagi secara kualitas, akan berdampak negative bagi kemajuan umat.
Untuk mengantisipasi kelangkaan ulama tersebut, diperlukan berbagai cara, daya dan upaya, untuk dapat melahirkan ulama-ulama yang kompeten dalam bidangnya. Sehingga dengan demikian, diharapkan dimana-mana ada ulama yang siap memberikan petunjuk dan pencerahan bagi umat.
Ahmad Supardi Hasibuan berharap, agar para ulama bisa memasuki semua lini kehidupan masyarakat, sehingga mengetahui secara persis apa yang dihadapi oleh umat dan dapat mencarikan solusi untuk mengatasinya. Jangan sampai pengajian yang dilakukan oleh seorang ulama, tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakatnya.
Salah satu contoh, yang dilakukan Majelis Dakwah Islamyah (MD) di kabupaten Rokan Hulu, Selasa (2/7/13). Sebanyak 53 orang Da’i dan Da’iyah yang akan diterjunkan ke 52 masjid se kota Pasr Panagaraan sebelumnya mendapatkan pelatihan dan bimbingan dakwah.
“Persiapan para Da’i dan Da’iyah ini sangat bagus, apalagi dalam memasuki bulan Ramadhan, para da’i harus betul-betul memahami yang disampaikan kemasyarakat,” paparnya. (r4n)