Pekanbaru (SegmenNews.com)– Sejak beroperasinya bus Trans Metro, sejumlah kalangan mulai memanfaatkan alat transportasi ini menuju sejumlah tempat yang belum dilayani bus kota atau angkutan oplet. Namun masih ada kelemahan di lapangan, salah satunya kejelasan soal halte transit.
Kelemahan ini diterima PD Pembangunan selaku pengelola lima koridor baru bus Trans Metro. Heri Susanto, Dirut PD Pembangunan mengatakan bahwa banyak penumpang dari arah Panam Jalan HR Soebrantas yang ingin ke Pasar Pusat Jalan Sudirman, dibebankan biaya tiket dua kali untuk sampai di tujuan.
“Kelemahannya penumpang ini belum mengetahui dimana posisi halte transit untuk pindah dari koridor satu ke lainnya yang menghubungkan penumpang sampai ke tujuan. Memang ini kelemahan kita karena sampai saat ini juga belum terlalu jelas mana halte transit dan mana yang halte biasa,” terang Heri saat dijumpai Kamis (11/7/2013).
Ke depan pihaknya akan memberikan pengarahan kepada pramugara bus selaku pelayan penumpang selama naik bus Trans Metro agar menjelaskan secara rinci mana halte transit dan mana yang tidak. Bila kedapatan ada pramugara yang tidak menjalankan tugas degan baik, pihaknya tidak segan-segan untuk menindak tegas.
Di halte sendiri, PD Pembangunan akan memasang spanduk yang menjelaskan posisi halte apakah sebagai halte transit atau biasa dan juga akan menempelkan stiker bertuliskan nomor telepon operator di setiap bus yang beroperasi agar penumpang yang mengalami kesulitan dapat langsung menelepon dan segera diberikan solusi atas masalah yang terjadi saat naik bus Trans Metro.
Sejak 23 Juni lalu, lima koridor baru bus Trans Metro telah beroperasi melayani masyarakat Pekanbaru. Meski di lapangan masih dijumpai sejumlah masalah, PD Pembangunan selaku pengelola akan terus berbenah agar dapat melayani masyarakat lebih baik lagi.(achir/ur)