Rokan Hulu (SegmenNews.com)– Wakil Bupati Rokan Hulu, Ir Hafith Syukri MM mengunjungi Madrasah Suluk Hidayatussalikin gelugur Kota Tengah, Kecamatan Kepenuhan, Selasa (16/7/13).
Kunjungan tersebut dalam rangka safari ramadhan ke 7 Wabup, beserta rombongan, Sekda, staf ahli bupati dan beberapa kepala satker pemkab Rohul, Ketua mui, ketua gabungan organisasi wanita rokan hulu, ketua dharma wanita dan ketua lam.
Rombongan Wabup juga menyempatkan menyambangi rumah seorang dhuafa Arifin yang terletak pasar lama kelurahan kepenuhan tengah dan momen kunjungan tersebut juga dimanfaatkan rombongan untuk langsung berbuka bersama dirumah arifin.
Kegiatan dilanjutkan safari ramadhan di masjid raya At. Taqwa desa kota tengah kecamatan kepenuhan. Tokoh masyarakat, H Bustami menyampaikan keinginan dari masyarakat kota tengah yang menginginkan adanya bantuan berupa perhatian pemkab rokan hulu terutama masalah honor tenaga pengajar madrasah diniyah awaliyah atau saat ini lebih dikenal dengan PDTA.
Ungkap Bustami, saat ini gaji tenaga honor yang ditempatkan disana hanya Rp 200.000 perbulannya, dan satu hal lagi yang menurut warga setempat yang penting yakni pembangunan masjid raya yang saat ini masih terbengkalai pembangunannya, dan bantuan pemberantasan penyakit masyarakat pekat.
Menanggapi hal ini, Wabup Hafith Syukri bahwa pada prinsipnya Pemda Rohul sangat mendukung dan sangat memperhatikan masalah guru MDA maupun PDTA. Pemda Rohul juga telah memberikan sudsidi sejak tahun 2009 sebanyak Rp 200.000 perbulannya dengan total anggaran keseluruhan sekitar Rp 6 miliar setahun.
Sedangkan untuk rumah ibadah khususnya masjid saat ini pemda Rokan Hulu akan membuat kebijakan disetiap kecamatan akan dibuat masjid raya kecamatan dengan bantuan Rp 5000.000 juta perkecamatan. Sementara terkait Pekat itu adalah tanggung jawab seluruh elemen untuk memberantasnya, bukan hanya tanggung jawab Pebda
Dikesempatan itu, Wabup memberikan bantuan Rp 10 juta untuk masjid At-Taqwa, anak yatim 10 juta, dari BAZNAS Rohul Rp 161 juta, untuk zakat produktif dan non produktif, dan 1 unit rumah layak huni senilai 35 juta rupiah dan dalam hal ini wabub berharap bnatuan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengembangan ekonomi kerah yang lebih baik. (adv/hum)