JAKARTA (SegmenNews.com)– Ustaz Muhammad Nur Maulana menolak memasang tarif saat memberikan ceramah kepada jamaah muslim yang mengundangnya. Menurutnya, para gurunya di pesantren telah mengharamkan bagi seorang dai yang memasang tarif.
Fenomena yang terjadi saat ini, ada sejumlah dai kondang yang tiba-tiba terkenal. Namun dalam perjalanannya mereka memasang standar tarif yang cukup tinggi. Hal ini juga dipermasalahkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Saya adalah dai pesantren. Saat berdakwah saya diharamkan untuk memasang tarif. Alhamdulillah sampai sekarang masih bisa berdakwah,” kata Ustaz Maulana kepada Tribunnews di sela peluncuran “Layanan Telkomsel Haji 2013”, Rabu (21/8/2013).
Namun demikian, Nur Maulana menyatakan tidak akan berkomentar mengenai dai yang memasang tarif tersebut. Menurutnya, hal itu terserah pada dai yang bersangkutan. Dia menceritakan, di semua pesantren yang ada, seorang dai dilarang memasang tarif saat akan berceramah.
Demikian pula di pesantren tempat dia belajar dahulu yaitu Pesantren Annahdah, Makassar. “Itu (dakwah) adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan, jadi tanpa dibayar pun kita harus lakukan,” ujarnya.
Meski tidak pernah memasang tarif, Maulana mengaku bersyukur karena dakwah yang dilakukan hingga sekarang lancar terus. Kontrak dengan Trans TV telah diperpanjang hingga dua tahun ke depan. Sementara dengan Telkomsel, dai yang dikenal kocak ini juga telah memperpanjang kontrak sebagai ambasador untuk program haji Telkomsel.
Ustaz Maulana mengakui, dirinya terkenal karena seringnya dipanggil untuk berceramah soal agama. Orang-orang yang bersimpati sering memasangnya di Youtube dan akhirnya dikontrak oleh TransTV dan memberikan dakwah pagi di televisi tersebut setiap pagi.
sumber: tribunnews