
Rokan Hulu (SegmenNews.com)- Saat ini masyarakat Provinsi Riau, akan melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur secara langsung, pada tanggal 4 September 2013 yang akan datang. Seluruh masyarakat Riau tentu berharap agar pengganti atau penerus Gubernur dan Wakil Gubernur Riau ini harus lebih baik dibandingkan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau sebelumnya, sehingga dapat mempercepat pencapaian Visi Riau 2020, yang tinggal tujuh tahun lagi. Untuk itu, mari kita pilih pemimpin secara islami.
Demikian disampaikan Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, ketika menyampaikan khutbah jum’at di Masjid Agung Madani Islamic Centre Pasir Pengaraian Kab Rohul, Jum’at (23/8/2013).
Dikatakannya, persoalan pemimpin dalam Islam merupakan sesuatu hal yang sangat mendasar sebab pemimpin merupakan seorang kepala negara dan atau kepala pemerintahan yang akan mengatur, menertibkan dan menjalankan hukum secara baik dan benar dalam masyarakatnya. Oleh karena itulah maka di dalam al-Qur’an Allah SWT memerintahkan untuk mentaati segala perintah pemimpin, setelah memerintahkan mentaati perintah Allah, dan perintah Rasulnya. (Q.S. An-Nisa’ : 59).
Ahmad Supardi lebih lanjut menyatakan, ketika Nabi Muhammad SAW wafat, ummat Islam Madinah, baik kaum Anshar maupun kaum Muhajirin, langsung disibukkan untuk mencari dan menetapkan figur pimpinan yang akan menjadi pemimpin dan Kepala Negara ataupun Kepala Pemerintahan bagi ummat Islam.
Dan fakta menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW belum dikuburkan sebelum pemimpin ummat Islam diangkat dan ditetapkan, sebab apabila Nabi Muhammad SAW dikubur, sedangkan pemimpin yang akan mengatur ummat tidak ada, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi chaos di kalangan ummat Islam, jelas Ahmad.
Ahmad Supardi mengutif pendapat Taqiyuddin An-Nabhani, yang menyebutkan bahwa wajib bagi ummat Islam untuk memilih pemimpin, sebab pemimpin akan dapat mengarahkan, membentengi dan melindungi ummat dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SAW.
Menurut Ahmad, seorang pemimpin mempunyai tugas mewujudkan pemerintahan yang amanah, sebagaimana dikonsepsikan oleh Failosof Al-Farabi, atau Madinatul Fadhilah, yaitu Negara Utama dalam konsepsi Zainal Abidin Ahmad, seorang Masyumi dari Indonesia. Apabila hal ini dapat diwujudkan maka akan tercapailah kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, baik lahir maupun bathin, seperti istilah Alqur’an, Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur.
Dikatakannya, figur calon pimpinan yang harus dipilih adalah calon pimpinan yang paling berkualitas, sebab seorang pimpinan harus melebihi dan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan yang dipimpinnya. Figur tersebut, bila merujuk pada al-Qur’an adalah yang paling tinggi kualitas ketaqwaannya. (Q.S. Al-Hujrat : 13).
Secara lebih teknis, figure calon pimpinan adalah memiliki kriteria-kriteria kepemimpinan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw, yaitu Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah, tegasnya.(r4n)