Jakarta (SegmenNews.com)– Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab, didorong untuk menjadi calon presiden.
Petinggi FPI dalam sambutannya saat peringatan ulang tahun FPI ke-15 di Petamburan, Jakarta, Minggu 25 Agustus 2013, menyampaikan bahwa sudah saatnya Rizieq berkiprah dalam pemerintahan yang menegakkan prinsip amar ma’ruf nahi munkar (mendukung kebaikan dan menolak kejahatan).
“Ke depan, imam besar tidak boleh memikirkan pernak-pernik organisasi. Imam besar ini akan menjadi bapak negara, bapak bangsa, dan lebih memikirkan makro,” ujar Juru Bicara FPI, Muchsin Alatas, dalam sambutannya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Sekjen Forum Umat Islam, Muhammad Alkhatat, yang turut menghadiri peringatan HUT ke-15 FPI. Alkhatat Bahkan siap memberikan dukungan apanbila Rizieq diusung sebagai capres dalam Pemilu 2014.
“Kami mendukung Habib Rizieq sebagai presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai NKRI bersyariah,” kata Alkhatat.
Untuk menguatkan dukungan ini, Alkhatat meminta kepada para anggota FPI membentuk laskar khusus untuk “berkampanye” ke masjid-masjid.
“Ada 5 ribu masjid di Jakarta dan setiap masjid ada 100 laskar, jadi ada 500 ribu laskar. Kalau aktivis FPI mampu mendorong munculnya laskar masjid, amar ma’ruf nahi munkar bisa dilakukan secara seksama dan mereka yang menghina FPI akan mundur,” kata Alkhatat.
Para hadirin puh menggemakan yel-yel yang mendukung sang Imam Besar FPI ini menjadi presiden. “Habib Rizieq presiden, NKRI bersyariah,” demikian petikan yel itu.
Menanggapi dukungan ini, Rizieq Syihab, menyatakan bahwa dia sendiri tidak pernah berkeinginan untuk menjadi petinggi bangsa. Namun konstitusi memberikan hak politik bagi setiap warga negara, termasuk anggota FPI, untuk mencalonkan dan dicalonkan dalam pemilihan umum.
“Saya tidak pernah bermimpi, berminat, apalagi meminta jabatan di instansi pemerintah. Saya ini ustaz, dai, dan WNI yang menegakkan amal ma’ruf nahi munkar,” kata Rizieq.
sumber: viva