IMM Minta Polres dan Kejari Rohul Usut Dugaan Penggelapan Gaji Honor Kebersihan

Rokan Hulu (SegmenNews.com)- Dugaan penggelapan 11 gaji tenaga honorer kebersihan pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rohul, mahasiswa meminta pada Polres Rohul dan Kejari Pasir Pengaraian bertindak dan melakukan pemeriksaan instansi terkait.

Disampaikan, Sekeretaris Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Riau Habibi bersama Ketua Umum Satuan Pelajar Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Kabupaten Rokan Hulu Hendri Hasim, di Pasir Pangaraian, Senin (20/1/2013) akan mendatangi Kantor Satpol PP Rohul dan mempertanyakan anggaran itu.

Setelah itu, mendapat penjelasan nanti dari Satpol PP, kata Hendri akan mendatangi Polres Rohul dan Kejari Pasir Pengaraian untuk meminta pada aparat yudikatif ini melakukan pemeriksaan bila perlu melakukan tindakan hukum sesuai aturan.

Sambung, Habibi, informasi diperoleh beredar di tengah-tengah masyarakat, ada 11 tenaga honorer kebersihan dipaksa menandatangani amprah kenaikan gaji selama Enam bulan dengan rincian Anggaran masing-masing tenaga honorer tersebut gajinya sebesar Rp 1.450.000 dengan kode rekening 221.52201.005, malah kebijakan Pemkab Rohul, sudah masukkan pada APBD-P Rohul tahun 2013 diduga ditilap abis.

“Kami sudah rencanakan aksi damai baik di Polres Rohul dan Kejari Pasir Pangaraian dalam pesan ini, jika Kasat Pol PP Rohul tidak mengembalikan uang itu dan mempekerjakan para honorer yang dipecat itu kembali,” tegas Habibi.

Ketika dikonfirmasikan dengan Kasat Pol PP Rohul Drs. Roy Roberto mengatakan, kalau terhadap 11 tenaga honorer kebersihan itu sudah pernah dikumpulkannya tidak akan menaikkan gajinya, mengaku harga dirinya turun, sebab anggota kebesihan itu melaporkannya ke Sekda dan pada wartawan.

“Yang punya  kantor ini kan saya dan dia anak buah saya, masa dia mau mengatur saya dan tidak menghargai saya, saya bosnya, mengapa melapor pada Sekda dan DPPKA?, bahkan mereka sudah saya kumpul dan saya beritahukan tidak ada kenaikan gaji, karena orang  itu bekerja cuma dua jam saja sehari,” tegas Roy.

Roy mengakui, jika seandainya tenaga honorer kebersihan itu tetap diperkajakan di kantor, maka Ia lebih memilih diberhentikan, sebab itu sudah menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang pimpinan.***(r4n)