Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum menganggarkan dana sekitar Rp 147 miliar untuk pembangunan jalan simpang Dalu-dalu Hingga Simpang Manggala, Kabupaten Rokan Hulu di tahun 2004-2009 lalu.
Jalan tersebut melewati Daerah Desa Beringin, Rantau Kasai, Tambusai Utara, Mahato, hingga ke Pujud (perbatasan antara Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir).
Setelah pembangunan ruas jalan itu selesai tahun 2009 lalu, Pemprov Riau melalui Dinas PU terus menganggarkan dana puluhan miliar setiap tahunnya untuk peningkatan jalan itu. Terakhir, melalui APBD Riau tahun 2013 yang tutup buku 31 Desember lalu,
dianggarkan dana sebesar Rp65 miliar.
Dari data yang diperoleh SegmenNews, dana Rp65 miliar itu untuk peningkatan jalan dari simpang Dalu-dalu hingga Mahato Kabupaten Rokan Hulu, yang panjangnya sekitar 30 km. Dana ini dibagi untuk empat kegiatan peningkatan jalan dan dikerjakan oleh dua perusahaan saja.
Paket pertama, Peningkatan Jalan Rantau Kasai-Mahato (B) pagu Rp10 miliar, dikerjakan oleh PT Siberida Andalan Nusa (SAN) yang beralamat di Jalan Durian Nomor 103 dengan nilai penawaran Rp9.468.020.092.
Paket kedua, juga Peningkatan Jalan Rantau Kasai-Mahato (B) dengan pagu anggaran Rp10 miliar. Pekerjaan juga dikerjakan oleh PT Siberida Andalan Nusa yang beralamat di Jalan Durian 103 dengan nilai penawaran Rp9.468.220.710.
Sementara paket ketiga berbunyi Peningkatan Jalan Rantau Kasai-Mahato dengan pagu anggaran Rp19.963.093.462. Pekerjaan dikerjakan oleh PT Riau Karya Utama yang beralamat di Jalan Kuini Nomor 27 A, dengan nilai penawaran Rp17.597.188.327.
Paket keempat berbunyi Peningkatan Jalan Dalu-Dalu-Rantau Kasai dengan pagu anggaran Rp25.963.140.200. Proyek ini juga dikerjakan oleh PT Riau Karya Utama dengan nilai penawaran Rp23.391.605.825.
Tim SegmenNews mencoba menelusuri empat proyek jalan yang menelan dana Miliaran tersebut, Minggu (26/1/14) dimulai dari Simpang Dalu-dalu hingga Pujud. Dari penelusuran di lapangan, tidak terlihat satupun papan proyek tahun 2013 terpampang.
Padahal, plang proyek ini berisikan informasi mengenai proyek agar masyarakat mengetahui bahwa dana yang dihimpun masyarakat selama ini di antaranya dipergunakan untuk membangun jalan di daerah mereka.
Namun, anehnya, pada proyek multi years tahun 2004-2009 lalu, plang proyek masih terpampang di simpang Dalu-Dalu menuju Mahato. Mengapa hal ini terjadi? mengapa informasi itu harus disembunyikan? apakah untuk menyamarkan siapa yang bekerja dan berapa nilai anggarannya?***(bersambung: Telusur Part II).
Ket foto: Jalan beton yang baru dibangun retak dan penuh lobang, di Desa Beringin, antara Simpang Dalu-dalu menuju Rantau Kasai, Rokan Hulu, Minggu (26/1/14).
Red: r4n