Pekanbaru (SegmenNews.com)- Hingga saat ini pemerintah Provinsi Riau masih gamang dan tak kunjung menjelaskan status pengelolaan Blok Siak. Apakah Pemprov melalui BUMD turut ambil bagian atau tidak. Padahal dengan pengelolaan tahun ke depan, Riau dirasa perlu mengesa pengalih tangan blok tersebut.
Seperti yang disampaikan Rektor Universitas Islam Riau (UIR), Prof. Dr. Detri Karya, SE. MA, Menurutnya pemerintah daerah maupun provinsi meski bergerak cepat untuk kembali mengoperasionalkan blok yang telah dikelola Chevron sejak 1963 saat masih bernama PT California Texas Indonesia.
“Ini soal perjuangan, memperjuangkan aset daerah, karena Blok Siak merupakan sumber dana baru yang sangat penting bagi pembangunan Riau,” ujarnya di ruang kerja Jumat (11/07/2014).
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Detri Karya menilai kendati pertumbuhan ekonomi Riau tinggi, namun dari segi infrastruktur masih kalah jauh dengan provinsi lainnya. “Tidak usah jauh jauh, dibandingkan Sumatera Barat (Sumbar) infrastruktur kita masih tertinggal,” ujarnya.
Selain itu dirinya menilai Riau Petrolium sebagai salah satu BUMD dirasa telah masuk secara kualifikasi untuk turut serta mengelola Blok Siak. “Seperti Riau Petrolium, tidak ada masalah untuk mengelolanya,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai anggapan yang pesimis blok Siak bakal baik jika dikelola oleh pemerintah, Detri tidak mempersoalkan. “Kan di situ tantangannya. Jika nantinya dalam jangka pendek produksi minyak turun hal yang wajar. Namun bukan berarti Riau sebagai tuan rumah takut mengelolanya. Karena pengelolaan blok Siak untuk jangka panjang, untuk hajat hidup orang banyak. Itu yang harus diperjuangkan,” sebutnya.
Pada waktu di kelola Chevron Blok Siak mampu memproduksi sebanyak 1600 barel hingga 2000 barel per hari.
Sehingga menurutnya Blok Siak yang saat ini telah dipegang pertamina mesti turut serta mengajak pemerintah daerah melalui BUMD yang ada. “Karena dengan adanya Blok Siak, bisa menjadi sumber dana baru bagi daerah, sehingga nantinya bisa menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk percepatan pembangunan,” sebutnya.
Seperti yang diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerahkan sepenuhnya hak Particpating Interest (PI) Badan
Usaha Milik Daerah kepada PT Pertamina. Dalam upaya mengelola Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) Siak, Provinsi Riau, usai berakhirnya masa kontrak PT Chevron.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyerahkan
Surat Keputusan (SK) pengelolaan Blok Siak, Riau kepada Pertamina. Dengan diserahkannya SK tersebut, maka kerja sama pengelolaan Blok Siak oleh Pertamina dengan BUMD, Riau bisa dilakukan secepatnya.***(bertuah)