Jakarta (SegmenNews.com)- Pekanbaru, Provinsi Riau kembali meraih prestasi bergengsi. Dari hasil penilaian tingkat Nasional, Pekanbaru merupakan satu-satunya Kota besar maupun Kota Metroilitan yang meraih penghargaan terbaik Nasional dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dari 89 Kota yang ada di Indonesia.
Piala Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Walikota Pekanbaru Firdaus MT bersama Kepala BPTPM Kota Pekanbaru Ir H Musa, Selasa (7/10/14) dari Kepala BKPM RI Mahendra Siregar serta sejumlah Wakil Mentri di Balroom Flores Borobudur Hotel Jakarta.
Kepala BPTPM Pekanbaru, Ir H Musa menjelaskan bahwa secara peringkat dari seluruh penghargaan tersebut, Pekanbaru berada di rangking ketiga, hanya saja dalam peringkat tersebut hanya Pekanbaru yang merupakan Kota Besar yang mendapat penghargaan tersebut.
Sedangkan peringkat 1 diraih oleh Kota Bitung Selatan yang merupakan Kota kecil dengan jumlah penduduk hanya 210 ribu jiwa, APBD Rp600 M, dan PAD RP92M, peringkat 2 diraih oleh Surakarta yang merupakan Kota sedang dengan jumlah penduduk sekitar 200 ribu jiwa dan APBD sekitar Rp1T, dan peringkat empat diraih oleh Kota Kecil lagi yakni Kota Banjar Jawa Barat, suatu Kota yang jumlah peduduknya 200 ribu jiwa dan APBD Rp900M, dengan PAD hanya Rp72M, yang jelas ketiga Kota tersebut berbanding terbalik dengan Pekanbaru yang jumlah penduduknya lebih dari 1 juta jiwa, APBD Rp2,7T, dan PAD Rp1T.
Kepala BPTPM Pekanbaru Ir H Musa yang mendampingi Walikota menjelaskan bahwa dari 10 Nominasi yang diumumkan sebelumnya juga tidak satupun Kota Besar atau Kota Metropolitan yang masuk nominasi penerima penghargaan tersebut.
“Penilainnya sangat ketat, sehingga tidak satupun Kota besar atau metropolitan yang masuk nominasi, hanya Pekanbaru satu-satunya. Dan Alhamdulillah saat pembacaan penghargaan ternyata kita mendapat peringkat 3 secara keseluruhan Kota di Indonesia, tapi kalau dikategorikan sebagaimana penghargaan bidang lain serti WTN, Adipura atau yang lainnya maka Pekanbaru adalah satu-satunya Kota besar yang meraih penghargaan Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Indonesia,” ujar Musa.
Musa secara tegas menyebutkan bahwa penilaian PTSP tersebut dirasa kurang PAS (kurang fair), karena Kota besar disandingkan dengan kota kecil atau kota sedang yang jelas volume dan beban kerja pelayanannya jelas juh berbeda.
“Kita akan usulkan hal ini nantinya ke BKPM RI, untuk dapat menjadi pertimbangan dalam penilaian tahun selanjutnya,” kata Musa.
Sementara itu Walikota Pekanbaru, Firdaus MT seusai menerima piala penghargaan tersebut menyampaikan terimakasih yang teramat dalam kepada Satker yang telah melaksanakan pelayanan dan fungsi pelayanan tersebut, serta terimakasih kepada seluruh pihak yang mendukung program dan sistim pelayanan satu pintu yang dilaksanakan oleh Pemko Pekanbaru.
“Alhamdulillah ya, mungkin dalam pelayanan terpadu atau pelayanan satu pintu, kita (Pekanbaru-Red) baru pertama kali mendapat penghargaan ini, dimana sebelum-sebelumnya dalam nominasi saja kita tidak masuk, dan sekarang kita malah Alhamdulillah mendapat peringkat lagi, terimakasih kepada pimpinan dan seluruh staf dan karyawan BPTPM Kota Pekanbaru dan kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru,” ujar Walikota.
Disebutkan Walikota investment award tersebut bukanlah tujuan dari kinerja pemerintah kota, tetapi penghargaan yang diterima adalah semakin memotivasi Pemko dan seluruh pihak untuk semakin meningkatkan sistim pelayanan kepada masyarakat.
“Ini prestasi kita bersama, dan prestasi masyarakat Pekanbaru dalam mendukung serta mensukseskan program pemerintah kota Pekanbaru. Kita memang patut bersyukur yang ternyata dari sekian banyak kota besar atau kota metropolis di Indonesia, Pekanbaru satu-satunya yang medapat penilaian dan penghargaan dari pelayanan terpadu satu pintu ini,’’ ujar Walikota.
Walikota juga menjelaskan bahwa dalam kesempatan ini, untuk kategori Kabupaten, 3 Kabuapten di Riau masuk nominnasi yaitu Indragirihulu, Siak, dan Rokanhulu, dan hasilnya Indragirihulu meraih peringkat kedua nasional dan Siak peringkat ketiga.***(advertorial/hums/chir)