Siak (SegmenNews.com)- Tak berselang lama dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), harga sembilan bahan pokok (sembako) di Siak ikut meroket. Di antara sembako, yang mengalami kenaikan harga paling tinggi adalah cabai merah kecil.
Persentasi kenaikan harga tampak berbanding lurus. Selasa (18/11/2014) di pasar Belantik, Kecamatan Siak, harga Cabai naik 37,5 persen menjadi Rp. 110 rb/Kg. Dari harga sebelumnya, Senin (17/11/2014) Rp 80 rb/Kg.
Meski para pedagang mengaku kenaikan harga cabai merah tidak ada kaitannya dengan kenaikan harga BBM, namun naiknya cabai membuat para pembeli spontan kaget. Karena dalam sehari naik Rp 30 ribu.
Di sisi lain, para pedagang mengaku, kenaikan harga cabai karena stok terbatas, tidak ada kaitannya dengan harga BBM. Buktinya, harga rempah-rempah lainnya masih seperti biasa, begitu juga dengan harga sembako.
“Cuma cabai dan telur ayam ras yang naik. Cabai, kemaren Rp 80 ribu/Kg, sekarang Rp 110 ribu/Kg, telor ayam ras dari Rp 30 ribu/papan naik ke Rp 32 ribu/papan,” kata Ijal, seorang pedagang di Pasar Belantik Siak.
Sementara itu Syamsul, yang juga seorang pedagang sayur di Pasar Belantik, Siak menuturkan kenaikan harga cabai dari Sumbar ini terjadi dua kali.
Yang pertama dari Rp 40 ribu naik ke Rp 80 ribu, dan kini melonjak lagi ke Rp 110 ribu. “Memang dari pemasoknya sudah tinggi, Bang” terang Syamsul.
Dengan harga yang tinggi, omset penjual pun jadi berkurang. “Meskipun butuh, konsumen akan beli sedikit. Paling orang beli satu ons, paling banyak 1/4 Kg, bisa habis 10 kg dalam sehari itu sudah hebat,” tandasnya.***(rinto)