
Bangkinang (SegmenNews.com)- Warga Danau Lancang yang tergabung dalam Silancang kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang kebun PT. Inti Kaparindo Sejahtera (IKS) Kecamatan Tapung Hulu, Jum’at (30/1/2015) sekitar pukul 11:00 WIB. Mereka menuntut lahan seluas 1500 hektare diberikan tanpa syarat.
Unjuk rasa yang didominasi oleh kaum ibu-ibu dengan korlap Dapson alias Sony dihadang oleh sekuriti dan para karyawan PT.IKS dipintu masuk perusahaan. Massa mengancam, jika pihak perusahaan tidak mengembalikan hak mereka, maka mereka akan terus melakukan demo, bahkan dengan jumlah yang lebih banyak.
Manager PT IKS, Simarmata didampingi Humas, Willy dikonfirmasi mengaku sengaja menyiagakan Security dan karyawan PT IKS di depan gerbang masuk saat ada demo warga Danau Lancang.
“Kita dapat informasi bahwa warga Danau Lancang akan menggelar aksi besar besaran, ya karna itulah kita juga siapkan Security perusahaan untuk menjaga pintu masuk. Selaku karyawan juga punya kewajiban untuk menjaga perusahaan tempat kami bekerja, karena kami hidup dari perusahaan tempat bekerja,” ujar Willy.
“Selaku kariyawan juga punya kewajiban untuk menjaga perusahaan tempat mereka bekerja,karena mereka hidup dari perusahaan tempat mereka bekerja” jelas Willy.

Terkait soal tuntutan masyarakat menurut Willy, lahan seluas 1500 ha tersebut tidak mungkin diberikan. Sebab itu punya aturan. Katanya, Perusahaan PT IKS sudah membayar ganti rugi seluruh tanah yang di tuntut oleh warga Danau lancang.
“Kita punya bukti dan dasar hukum yang kuat, bukti pembayaran lahan tersebut lengkap semuanya, dan bukti bukti itu sudah kita serahkan kepada Komisi I DPRD Kampar saat di lakukan Hearing beberapa waktu yang lalu,” cetus Willy.
Menurutnya informasi bahwa pihak perusahaan telah memalsukan tandatangan pembayaran ganti rugi tidak benar.
“Itu fitnah, kalau memang kami memalsukan tandatangan dan dokumen laporkan saja kami kepada yang berwajib, mari sama sama kita buktikan, kalau kami terbukti bersalah kami siap masuk penjara,” tukas Manager, Simarmata.***(Amy)