Pemkab Rohil dan Menkes Teken MoU Layanan Puskesmas di Perbatasan

Kadiskes, dr H.M Junaidi Saleh
Kadiskes, dr H.M Junaidi Saleh

Rokan Hilir(SegmenNews.com)- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir menegaskan, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir telah meneken fakta integritas MoU untuk pelayanan kesehatan puskesmas di perbatasan.

“Kemarin Bupati Rokan Hilir juga sudah melakukan MoU dengan Menteri Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas di daerah perbatasan,” tutur Kadiskes, dr H.M Junaidi Saleh, Jumat (17/4/15) lalu.

Dijelaskannya, khusus di Kabupaten Rokan Hilir, Puskesmas yang berada di perbatasan adalah di Penipahan dan Sinaboi. Ada 85 Kabupaten dan Kota yang menjadi prioritas menteri untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas. Dimana seluruh bidan, dokter, perawat dan dokter gigi akan ditanggung gajinya oleh pemerintah pusat melalui dana BOK Puskesmas.

“Harapan pemerintah agar derajat kesehatan masyarakat bisa bertambah baik. Dana BOK itu juga langsung masuk ke rekening Puskesmas dan diaudit oleh BPK,” beber Junaidi.

Pelayanan puskesmas di perbatasan tersebut lanjutnya, bertujuan Untuk menata kembali pelayanan kesehatan di Puskesmas. Program itu merupakan salah satu agenda yang akan dilakukan oleh pemerintah terutama bagi Puskesmas yang berada berdekatan dengan negara tetangga.

“Penempatan petugas diutamakan bagi fasilitas yang minim karena tidak semua Puskesmas memiliki pelayanan yang sama,” katanya lagi.

Minimnya alat kesehatan harus diantisipasi agar dapat menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi baru lahir, balita dan anak. Begitu juga dengan penyakit gizi buruk, ibu hamil kurang energi kronik dan gizi kurang. Selama ini, permasalahan yang terjadi di Puskesmas adalah kurangnya biaya operasional. Namun dengan adanya dana BOK, maka permasalahan Puskesmas secara mendasar tidak terjadi lagi.

Untuk menjadi Puskesmas dengan mutu yang baik tidak harus mengeluarkan biaya mahal seperti mendapatkan sertifikasi ISO. Namun bisa saja dengan cara lain dengan meningkatkan performance dari Puskesmas itu sendiri.

“Bisa saja Puskesmas mengedepankan sumber daya dan melakukan pelayanan inovasi seperti pelayanan 24 jam, konsultasi, puskesmas sayang lansia, ataupun layanan VCT,” ungkapnya.

Dia juga menepis dugaan masyarakat yang hanya menganggap Puskesmas hanya sebagai tempat pasien luka ringan, pusing, demam atau masuk angin. Dan juga kesan yang mengatakan Puskesmas hanya untuk pasien yang kurang mampu yang tidak mempermasalahkan mutu pelayanan. Untuk itu, sudah saatnya Puskesmas unggul dalam pelayanan kesehatan dan mengembalikan trust kepada pelanggan.***(adv/hms)