Kampar(SegmenNews.com)- Persoalan pembayaran gaji karyawan PD Aneka Karya (Stanum) yang tidak dibayarkan selama 9 bulan terhadap 25 karyawan semakin pelik. Pasalnya, Direktur perusahaan daerah tersebut terkesan buang badan alis ‘cuek’.
Ke 25 karyawan tersebut sudah mengadu ke DPRD Kampar, Senin (25/5/15), namun pertemuan tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan yang akan mereka bawa kerumah mereka.
Mantan Menejer Administrasi PD. Aneka Karya, Rimi kepada wakil rakyat komisi III, di gedung DPRD Kampar mengakui bahwa setiap pergantian Direktur PD.Aneka Karya mereka buang badan mengenai gaji mereka yang belum dibayarkan oleh Direktur sebelumnya.
“Jadi kalau begini terus, gaji kami juga tidak akan jelas terus menerus, jika setiap Direkturnya diganti-ganti tanggung jawab mereka tidak ada,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, Direktur mereka sudah 4 bulan tidak masuk kerja. Bahkan menghubungi pimpinan mereka sama sekali tidak bisa.”Bahkan Bupati Kampar, Saja Dicueki Herman Thamrin. Sebab berapa kali Bupati Kampar mintak nomor Herman Thamrin, tidak ada nomornya yang aktif,”pungkasnya.
Rimi Klaim kesehatan mereka tidak ada yang menjamin. Jadi kalau ada yang sakit, mereka selaku karyawan harus menanggung sendiri biayanya. Karena premi asuransi kami selaku karyawan tidak pernah dibayarkan oleh pihak PD.Aneka Karya,pungkasnya lagi.
Bahkan masalah ini, aku Rimi sudah dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja, tapi nyatanya tidak ada solusi dari mereka. “Dinas Tenaga Kerja udah melakukan Panggilan ke II, untuk Dirut PD Aneka Karya Heman Thamrin, tapi sama sekali tidak di indahkan olehnya,” sebutnya .
“Beginilah nasib kami, sejak dipimpin oleh Direktur PD.Aneka Karya Herman Tamrin, gaji kami selalu telat dan bahkan pesangon karyawan yang di PHK saja belum juga dibayar. Sejak mulai Agustus 2014 sampai Mei 2015 belum ada kejelasan masalah gaji. Padahal harapan kami, dengan dipimpin olehnya Stanum ini, bisa semakin maju. Namun nyatanya makin mundur dan terpuruk,” keluhnya lagi.
Ia juga membeberkan, mengenai hasil audit BPK untuk PD. Aneka Karya, selama kepemimpinan Herman Thamrin, ada dugaan penyelewengan yang ditemukan BPK Rp.4,7 Milyar. “Itu yang saya ketahui saja hasil audit BPK Perwakilan Riau,”ungkapnya.
Sementara Ketua Komisi III Zumroton melalui Sekretaris Komisi III, Iib Nursaleh mengatakan, aspirasi dari para karyawan ini akan dibahas dirapat gabungan DPRD Kampar dan agendanya dilaksanakan Senin (1/6/15) mendatang.
“Kepala PD Aneka akan kita panggil pada rapat mendatang, karena kita harus mendengar keterangan mereka. Sebab kita harus dapat keteranga yang rinci untuk masalah ini. Untuk itu, para karyawan Stanum harap bersabar dan percayakan kepada kami, Kami tidak akan tinggal diam untuk masalah hak hidup karyawan. Sebab ini, sudah menyangkut masalah hidup, oleh karena itu kami juga ingin meminta data karyawan serta statusnya. Selain itu kami juga mengumpulkan dokumen untuk membahas PD.Aneka Karya ini,” janji Zumroton.***(ali)