Rokan Hulu(SegmenNews.com)- Anggota DPRD Rohul asal partai Demokrat Kelmi Amri.SH, meminta KPU untuk bekerja Ekstra dalam melakukan Validasi Data Penduduk Potensial pemilih Pemilu (DP4) sehingga menghasilkan Data Pemilih Tetap (DPT) Rohul yang akurat.
Hal itu disampaikan Kelmi Senin (10/8) di Pasirpengaraian, menanggapi adanya peningkatan Daftar Penduduk, Pontensi Pemilih Pemilu (DP4) Rohul.
Menurut Kelmi, Dari DP4 pilkada Rohul yang berjumlah 400.191, terdapat kenaikan Hampir 50 ribu potensi Pemilih dibandingkan DPT Pilpres yang hanya berjumlah 351.000 pemilih. Kelmi menilai, Lonjakan fantastis potensi pemilih ini merupakan hal yang tidak masuk akal dan rawan disusupi untuk kepentingan salah satu calon.
” Bagaimana mungkin, satu tahun setelah pilpres hampir 50 ribu peningkatan penduduk, ini harus menjadi perhatian baik itu dari KPU dan juga Panwas” ujar Mantan ketua KNPI Rohul itu.
Kelmi menambahkan, dari data yang didapatkanya, sebagian besar lonjakan potensi pemilih itu ternyata berada di kawasan perusahaan seperti tambusai, tambusai utara dan zona pinggiran perbatasan.katanya, Di kecamatan Tambusai utara saja, yang banyak terdapat Perusahaan PKS, terjadi lonjakan potensi pemilih hampir 7000 pemilih.
” Kita kawatir ada pemilih eksodus yaitu pemilih yang di mobilisasi dari luar yang menyusup di data KPU, nama ganda, orang yang sudah meninggal tapi namanya muncul lagi kami harapkan itu tidak terjadi sehingga tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari” ujarnya.
Ketika disinggung apakah peningkatan DP4 dalam pilkada Rohul ini, merupakan ancaman dalam mewujudkan pilkada Rohul yang bersih dan Zero pelanggaran. Kelmi menyebutkan bahwa Pemilih, adalah salah satu indikator yang menentukan bersih tidaknya pelaksanaan pilkada.
Menurutnya, dalam sebuah Pilkada akan banyak yang mempengaruhi bersih atau tidaknya pelaksanaan sebuah pilkada, namun harus di awali dengan data pemilih yang bersih tanpa ada susupan dan kepentingan salah satu calon.
” Saya mengharapkan peran dari semua pihak untuk mengawasi pilkada ini agar tidak terjadi politik transaksional, sehingga Rohul mendapatkan Pemimpin yang benar-benar dipilih oleh rakyat, tidak dihasilkan dari praktek-praktek curang,” pungkasnya.***(rie)