Rokan Hulu(SegmenNews.com- Keterbatasan anggaran pemerintah daerah dalam membangun sarana pendidikan di pedesaan ternyata menggugah seorang tokoh masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di desanya. berkat kerja keras dan niat tulusnya untuk memajukan dunia pendidikan, Yusuf Pangabean, salah seorang Tokoh masyarakat Lubuk Soting kecamatan tambusai Kabupaten Rokan Hulu membangun 4 ruang kelas belajar SLTP tanpa sedikitpun dibantu Anggaran Pemkab Rohul.
Peresmian Pemakaian SLTP yang di beri nama SLTP Al-Yusro ini dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Rohul Ir.H.Hafith Syukri.MM, di desa Lubuk Soting, Kecamatan Tambusai, Sabtu (22/8). Turut Hadir dalam Persemian SLTP AL-Yusro ini, Camat Tambusai Zahrial Luthfi, Kepala Desa Lubuk Soting serta ratusan warga lubuk Soting. Peresmian SLTP ini ditandai dengan Penarikan Selubung Serta penandatanganan Prasasti Oleh Wabup Rohul disaksikan pemilik sekolah serta ratusan warga.
Dalam sambutanya, Wakil Bupati Rohul ir.H.Hafith Syukri MM, menyampaikan Apresiasi dirinya terhadap semangat masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah dalam membangun pendidikan. Hal ini menandakan, mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat bahwa membangun pendidikan, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab semua komponen masyarakat.
” saya menyampaikan pengharagaan yang tinggi kepada pak yusuf pangabean yang sudah menjadi pioner pendidikan di desanya, mudahan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk berperan dalam memajukan dunia pendidikan sehingga bisa membrantas kebodohan” ujarnya,
Lanjutnya, pendidikan adalah salah satu cara untuk membrantas kebodohan, dengan menciptakan generasi yang pintar dan cerdas tentunya diharapkan bisa mensejahterakan dan menuntaskan kemiskinan, karena, Kecenderungan Kemiskinan disebabkan karena kebodohan, dan kebodohan itu amat dekat dengan kemiskikan.
Atas jasa yusuf pangabean ini, hafith syukri menyatakana akan mengusulkan yusuf pangabean sebagai calon penerima penghargaan warga teladan di bidang pendidikan pada hut Rohul nanti. Dia juga menyatakan pemerintah daerah juga akan mengupayakan untuk melengkapi fasilitas di sltp ini khusunya Toilet. Rencananya, usulan tersebut, akan diupayakan melalui Apbd-p 2015.
Sementara itu. pendiri SLTP Al-Yusro yusuf pangabean mengatakan, pendirian sltp ini didasari, karena rasa keprihatinan dirinya melihat besarnya biaya, pendidikan yang harus ditanggung warga lubuk soting, karena jauhnya jarak sltp dari desanya.
” saya prihatin melihat masyarakat disini, kalau anak-anak mereka sekolah biayanya untuk pulang pergi sehari sampai sampai 50 ribu perhari,karena SLTP nya jauh, kalau ada SLTP didesa yang dekat tentunya biaya itu bisa dikurangi, jadi dengan lilahi taala, saya bangun SLTP ini” ujar Yusuf pangabean.
Selain itu, meski baru memiliki 4 ruang kelas belajar, yusuf berharap, sltp ini, bisa meringankan biaya pendidikan, skaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lubuk soting. Apalagi sebagian besar guru-guru di sLTp ini adalah warga asli yang sudah sarjana. Ujarnya.
apa yang dilakukan yusuf pangabean tentunya dapat menjadi inspirasi bagi tokoh masyarakat lainya yang memiliki kelebihan harta. bagaimanapun juga pembangunan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.***(rie)
