Siak(SegmenNews.com)- Kabut asap terus menghantui masyarakat Kabupaten Siak. Akibat kabut asap tak kunjung teratasi, penderitaan masyarakat bertambah dengan diserang lima penyakit.
Lima penyakit tersebut yakni:
– Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
– Pneumonia (penyakit pada paru-paru yang dapat terjadi ringan, serius hingga mengancam nyawa)
– Asthma (Asma merupakan penyakit jangka panjang yang dapat menyebabkan penderitanya sulit bernapas, batuk-batuk, dan mengalami mengi ketika kambuh)
– Iritasi Mata
– Iritasi Kulit
Penyakit ISPA sudah menyerang warga Siak sejak 1 Juli – 14 September 2015, sebanyak 3. 254 orang. Namun Selama musim kabut asap, pasien yang terserang ISPA meningkat drastis sejak 1 sampai 14 September 2015 ini. Saat ini sedikitnya ada 4.473 orang menderita 5 penyakit tersebut, dan mereka telah mendapatkan mengobatan di Puskesmas se-Kabupaten Siak.
Selain ISPA, penderita pneumonia sebanyak 179 anak. Pneuminia ini hanya terdapat 34 kasus di seluruh Puskesmas di Siak dan 9 kasus di RSUD Siak. Namun meningkat di bilan Agustus menjadi 69 kasus di puskesmas se-Siak dan 15 kasus di RSUD Siak. Sedangkan di Bulan September penderita pneumonia ini berjumlah 54 orang.
Sedangkan penderita asthma sebanyak 258 orang dalam waktu yang sama. Sebanyak 65 orang di Bulan Juli, 101 orang pada Agustus dan 93 orang di Bulan September 2015 ini. Iritasi mata terdata sebanyak 162 selama 2,5 bulan di seluruh Kabupaten Siak.
Penderita iritasi kulit meningkat menjadi 620 kasus. Pada Juli penderita iritasi kulit hanya 178 orang. Namun kasus ini meningkat menjadi 179 orang di Bulan Agustus 2015. Sedangkan pada September 2015 kasus ini meningkat menjadi 263 selama 14 hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Siak Tony Candra, kepada wartawan mengungkapkan bahwa kualitas udara khususnya di Kabupaten Siak sudah berada pada level berbahaya, dan akibat kabut asap tersebut tentunya banyak penyakit yang akan melanda masyarakat, salah satunya ISPA. Masyarakat, datang berobat ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan yang diberikan secara gratis.
“Kualitas udara yang berada pada level berbahaya mau tak mau memaksa masyarakat mendatangi Puskesmas dan rumah sakit- rumah sakit. Jika semua warga yang terserang penyakit akibat kabut asap itu datang ke Puskesmas dan rumah sakit, mungkin angkanya sangat banyak, ” terang Kadiskes Siak Tonny Chandra, Selasa (15/9/15),.***(rinto)