Pelalawan(SegmenNews.com)- Kabupaten Pelalawan tanggal 12 Oktober 2015 genap berusia 16 tahun. Berbagai pencapaian program pembangunan setiap tahun tentu menjadi prestasi bagi pemangku pemimpin di negeri ini. Kemajuan pesat dan kesejahteraan masyarakat kabupaten Pelalawanpun tercapai.
Terlebih lagi, HUT ke-16 tersebut bertepatan pula dengan berakhirnya masa jabatan bupati Pelalawan HM Harris yang berpasangan dengan Marwan Ibrahim, 2011-2016. Visi dan misi bupati dan wakil bupati yang terpilih pada saat pemilu kepala daerah yang merupakan gambaran kondisi masa depan yang dicita-citakan dari bupati dan wakil bupati dapat terwujud dalam kurun waktu 2011-2016.
Pencapaian cita-cita ini akan selalu diwarnai berbagai peluang dan tantangan masa depan yang perlu diantisipasi dengan kabupaten Pelalawan 2011-2016 memperlihat tindakan yang akan dilakukan dalam penyelengaraan pemerintahan untuk mencapai visi kabupaten Pelalawan 2011-2016. Selanjutnya, wujud nyata visi dan misi yang diterjemahkan dalam tujuan dan sasaran.
Visi. Berdasarkan analiasi terhadap pernyataan politik bupati dan wakil bupati semasa kampanye Pilkada, kemudian kondisi umum dan masalah pembangunan serta isu-isu strategis kabupaten Pelalawan saat ini yang menjadi tantangan lima tahun kedepan, dengan memperhitungkan sumber daya sebagai modal dasar yang dimiliki, maka visi RPJMD kabupaten Pelalawan 2011-2016 adalah, ‘pembaharuan menuju kemandirian pemerintah dan masyarakat kabupaten Pelalawan’.
Dengan demikian, visi kabupaten Pelalawan adalah untuk mewujudkan perubahan yang inovatif dan inklusif menuju kabupaten Pelalawan yang mandiri. Untuk mengukur tingkat capaian kemandirian pemerintah dan masyarakat kabupaten Pelalawan ditetapkan, kriteria dan indikator-indikator komposit sebagai indikasi perwujudan pencapaian visi RPJMD kabupaten Pelalawan tahun 2011-2016.
Misalnya, indikator pencapaian visi kabupaten Pelalawan ini, sebagai berikut:
– 1.Meningkatkannya, kesejahteraan masayarakat, indek pembangunan manusia (IPM) kondisi awal kerja RPJMD tahun 2010 73,18 persen targetpeningkatannya, pada kondisi kerja pada akhir RPJMD tahun 2016, 75,43 persen.
– 2. Menurunnya angka kemiskinan, kondisi 2010 14,51 persen target penurunan 2016 10 persen.
– 3.Menurunnya angka pengangguran, kondisi tahun 2010, 4,49 persen target penurunan akhir 2016, 4,20 persen.
– 4.Meningkatnya kinerja dan kualitas perekonomian awal 2010 7,17 persen dan target 2016 7,20 persen. Dan ke-5, kemandirian keuangan daerah, persentasi proporsi PAD dari PAD, 2010 4,53 persen tahun 2016 10 persen dan Proporsi belanja langsung terhadap belanja tak langsung 2010 58, 2016 60 persen.
Untuk mencapai visi pembaharuan menuju kemandirian pemerintah dan masyarakat kabupaten Pelalawan, maka pemerintah kabupaten Pelalawan telah menetapkan 7 misi.
– 1.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu.
– 2.Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan.
– 3.Meningkatkan kinerja birokrasi dan otonomi desa.
– 4.Meningkatkan pembangunan insfrastruktur daerah.
– 5.Meningkatkan kemandirian ekonomi, mendorong investasi, pengembangan pariwisata dan usaha strategis daera yang berwawasan lingkungan.
– 6.Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
– 7.Menguatkan sistem inovasi untuk mendukung percepatan kemandirian ekonomi dan peningkatan daya saing daerah.
Tujuan adalah sesuatu atau apa yang akan dicapai atau, dihasilkan dalam 5 tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada permasalahan dan isu-isu strategis. Tujuan harus menunjukkkan suatu kondisi yang sangat penting untuk dicapai di masa yang akan datang. Tujuan juga diselaraskan dengan amana pembangunan nasional dan provinsi Riau.
Sasarannya adalah hasil yangakan dicapai secara nyata oleh kabupaten Pelalawan dari masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih sepesifik dan terukur melalui indikator beserta targetnya. Indikator kinerja sasaran adalah tolak ukur keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama lima tahun, setiap indikator kinerja disertai dengan cara tingkat capaian target.
Selama lima tahun masa kepemimpinan Harris, sudah terlihat karya nyatanya dengan terobosan dan inovasi yang dihasilkannya.Tak tanggung-tanggung, saat ini sudah ada tujuh (7) program prioritas pembangunan daerah diantaranya Pelalawan Sehat, Pelalawan Cerdas, Pelalawan Terang, Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan, Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan, Pengembangan Obyek Wisata Bono dan Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan, target serta capaian itu ingin diwujudkan oleh kedua pemimpin yang akan menjabat sampai tahun 2016 ini.
”Kalau belum tercapai dalam masa kepemimpinan kami, minimal kami telah meletakkan pijakan dasarnya sehingga pemimpin berikutnya hanya tinggal melanjutkan saja. Apalagi masa-masa yang ‘susah’ sudah dilewati, jadi hanya tinggal melanjutkan saja,” terang Bupati Pelalawan, HM Harris, menyikapi usia Pelalawan ke 16.
Meski sederet kesibukan jelang perayaan HUT Pelalawan ke-16 serta gurat lelah dan letih jelas terlihat karena begitu banyaknya acara serta tamu yang harus dijumpai, namun orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan itu masih menyempatkan waktunya bercerita soal mimpi, target serta harapan-harapan yang ingin dicapai ke depan bagi dan untuk Kabupaten Pelalawan.
Berbagi cerita soal semangat, keyakinannya serta rasa optimismenya yang tinggi untuk memberikan segala yang terbaik bagi Kabupaten Pelalawan dan masyarakat yang ada di dalamnya.
“Kalau kita berbicara mimpi, target serta harapan-harapan apalagi untuk skala besar yakni kabupaten, tentu itu takkan habis-habisnya. Apalagi daerah ini merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Kampar yang lahir tanggal 12 Oktober, 16 tahun lalu. Secara bertahap kepemimpinan itu terus berjalan, dari mulai Plt kemudian bupati pertama lalu berikutnya sampai ke saya dan Pak Marwan yang ditakdirkan dan diberi amanah oleh rakyat untuk memimpin daerah ini, tahun 2011 lalu,” katanya.
Harris mengatakan bahwa saat ini tantangan membangun Kabupaten Pelalawan menjadi yang terbaik adalah harapan serta targetnya yang ingin diwujudkan di dalam masa kepemimpinannya. Meski saat ini segala potensi, peluang dan kendala serta permasalahan yang dihadapi terus menggeliat, namun itu merupakan bentuk tantangan bagi dirinya dalam membawa Kabupaten Pelalawan ini agar dapat memposisikan diri sejajar bahkan terdepan diantara daerah otonom lainnya di negeri ini.
Karena itu, berpijak pada visi yang digariskan para inisiator dan pendiri Kabupaten Pelalawan yaitu ”Terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang Maju dan Sejahtera, melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang didukung oleh Pertanian yang Unggul dan Industri yang Tangguh dalam Masyarakat yang Beradat, Beriman, Bertaqwa dan Berbudaya Melayu Tahun 2030”, Pemkab Pelalawan terus memperkuat upaya-upaya pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini dan tantangan globalisasi yang sudah berada di depan mata.
“Saat ini yang harus diingat adalah bahwa tantangan yang dihadapi tidak dapat lagi dikelola dengan cara-cara biasa seperti dulu. Soalnya, tantangan saat ini mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir, pola bertindak, pendekatan kebijakan yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Artinya, bahwa pengelolaan ekonomi yang hanya mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam saja tidak akan menguntungkan bagi masa depan daerah ini. Intinya, kita harus kreatif dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru,” ujarnya.
Untuk itulah, pengelolaan pembangunan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengedepankan penguatan sistem inovasi. Sehingga dengan begitu, daya saing daerah dapat terwujud sebagai langkah awal bagi mensejahterakan masyarakat dan memacu kemajuan daerah. Dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut ditambah dengan kondisi serta tantangan yang ada saat ini, maka Pemda Pelalawan telah merumuskan visi pembangunan yakni ”Pembaharuan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan”.
“Dengan target-target yang telah dicapai saat ini, memang kondisi Kabupaten Pelalawan sekarang sudah berbeda jauh dari kondisi 16 tahun sebelumnya. Saat ini, pelayanan umum kepada masyarakat sudah semakin membaik, indikator-indikator keberhasilan pembangunan ekonomi semakin meningkat, jumlah unit infrastruktur yang dibangun semakin banyak. Hal ini sebagai konsekwensi dari program pembangunan yang dilakukan pemerintahan daerah pada dua periode sebelumnya dan begitu juga dampak dari pelaksanaan pembangunan yang dikoordinasi oleh pemerintahan daerah saat ini, termasuk peran swasta dan dunia usaha yang terus meningkat sebagai akibat membaiknya daya saing Kabupaten Pelalawan dan terjaganya suasana kondusif daerah,” ungkapnya.
Selain itu, di usia Kabupaten Pelalawan yang ke-16 ini, tingkat keberhasilan pembangunan dalam jangka waktu satu tahun terakhir berdasarkan Target Capaian Utama RPJMD 2011–2016, yang meliputi Penurunan Tingkat Kemiskinan, Mempertahankan Laju Pertumbuhan Ekonomi pada kisaran 7 persen, Penyediaan Lapangan Kerja sehingga tingkat pengangguran terbuka tidak melebihi angka 4,20 persen, Tingkat Kualitas Hidup Masyarakat yang ditunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mendekati rata-rata IPM Provinsi Riau, serta Membaiknya Kinerja Keuangan Daerah.
“Pertambahan investasi di Kabupaten Pelalawan dalam dua tahun terakhir ini sebagian besar memang berupa ekspansi pada perusahaan-perusahaan yang sudah ada. Namun ada tiga perusahaan baru yang berinvestasi di sektor perkebunan dan ketenagalistrikan,” ujarnya.
Menurutnya, pertambahan investasi yang cukup besar di Kabupaten Pelalawan ini tentu tidak lepas dari upaya-upaya Pemerintah dalam mempromosikan potensi daerah, serta upaya se
mua pihak dalam melindungi investasi yang sudah ada. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa semua lapisan masyarakat berhasil menjaga suasana yang kondusif bagi berkembangnya investasi di daerah ini. Tentu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi yang besar serta kondusifnya daerah ini secara otomatis mengundang para pendatang masuk ke Kabupaten Pelalawan dengan rata-rata 5 persen dari jumlah penduduk per tahun.
Berbicara kepada satu persoalan urgen kata Harris, yakni harapan keseluruhan masyarakat Pelalawan agar menikmati listrik 24 jam dirumahnya adalah tujuan dirinya sejak dahulu kala.
Apalagi selama ini jumlah rumah tangga di Kabupaten Pelalawan yang teraliri listik 24 jam baru mencapai 21,17 persen. Untuk itu, Pemerintah Daerah menargetkan bahwa sampai dengan Tahun 2016 setidaknya 50 persen rumah tangga di Kabupaten Pelalawan telah menikmati listrik 24 jam.
Oleh sebab itu, sejalan dengan program pengembangan listrik oleh PT. PLN, Pemerintah Kabupaten Pelalawan memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik. Misi Pemerintah Daerah ini kini telah dijalankan dengan baik oleh PT. Langgam Power yang merupakan konsorsium antara BUMD Tuah Sekata dengan PT. Navigate Energy Jakarta. PT. Langgam Power sekarang telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), dengan gas yang dipasok oleh PT. Energi Mega Persada (Kalila). Pada tahap awal PLTMG tersebut dibangun dengan kapasitas 15 MW yang telah dioperasionalkan sejak Bulan Agustus 2013 yang lalu.
Dengan beroperasinya PLTG PT. Langgam Power ini, maka kekurangan daya listrik di Kabupaten Pelalawan umumnya dan Pangkalan Kerinci khususnya telah teratasi. Jika terjadi listrik padam, hal tersebut lebih disebabkan gangguan jaringan. Dan sampai saat ini tingkat elektrifikasi Kabupaten Pelalawan telah mencapai 34,41 persen. Kemudian berdasarkan permintaan PT. PLN, PT. Langgam Power pada akhir tahun ini akan membangun mesin baru berkapasitas 15 MW lagi sebagai tambahan.
Dan ini akan terus ditambah sesuai permintaan termasuk diproyeksikan untuk penyediaan listrik yang dibutuhkan Kawasan Teknopolitan Pelalawan nantinya. Selain memfasilitasi dibangunnya pembangkit listrik, pemerintah daerah juga membantu PT. PLN membangun jaringan listrik di desa-desa melalui berbagai program. Dengan demikian percepatan peningkatan elektrifikasi akan terwujud. Tambahan pembangkit listrik dan dukungan pembangunan jaringan listrik pada akhir Tahun 2013 ini akan dapat mendorong tingkat elektrifikasi mencapai 54,41 persen.***(Advertorial)