Mahar Politik di Pilkada Serentak Masih Marak

marakSegmenNews.com- Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengatakan, praktik pemberian mahar kepada partai politik dalam gelaran Pilkada Serentak 2015 masih terjadi.

Hal itu, dia rasakan langsung saat ingin maju menjadi calon Bupati Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

“Dan ternyata mahar politik itu memang ada. Saya janji kepada masyarakat di sana untuk membongkar ke media,” kata Sebastian dalam diskusi ‘Pilkada Serentak Antiklimaks?’, di Jakarta, Sabtu (5/12/2015).

Ia pun bercerita saat dirinya diharuskan membayar sejumlah uang hingga miliaran rupiah oleh dua partai politik yang bersedia mendukung. Namun, karena sudah mempunyai komitmen tak akan membayar mahar sepeser pun, dirinya memutuskan untuk ‘balik badan’.

“Sudah belasan tahun, kita teriak tolak politik uang. Tapi saya coba masuk dalam politik praktis, berhadapan dengan hal yang seperti itu. Akhirnya saya putuskan untuk mundur,” ungkapnya.

Menurut Sebastian, pada saat itu, sebenarnya ada seorang yang ingin membantunya menutupi permintaan ‘mahar politik’ dari partai. Namun, lanjutnya, karena sudah berkomitmen sejak awal tak akan memberikan mahar dalam bentuk apapun.

“Saya putuskan, kita terus maju tanpa membayar parpol, kalau ada yang minta mahar saya mundur,” tukasnya.***(okz/ran)