Bengkalis(SegmenNrews.com)– Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman bertekat akan menjadikan kegiatan budaya ritual mandi safar di Pantai Tanjung Lapin Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat, sebagai event budaya dan wisata nasional di Provinsi Riau.
”Kegiatan ini kita harapkan dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Kedepan kita akan upayakan kegiatan ini menjadi event nasional. Kita tidak akan segan-segan mengundang menteri untuk datang hadir melihat langsung keindahan Pantai Rupat ini,” ujar Plt Gubri di hadapan puluhan ribu masyarakat ketika membuka kegiatan membuka ritual budaya Mandi Safar di Pantai Tanjung Lapin, Kecamatan Rupat Utara saat itu.
Untuk mewujudkan kegiatan budaya ritual mandi safar sebagai even nasional, maka pada tahun 2016, tepatnya pada APBD perubahan tahun 2016, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada tahap awal yang membuat DED (Detail Engenering Design). Upntuk itu, Aryadjuliandi Rahmad minta Bupati dan Dinas Pariwasita Kabupaten Bengkalis untuk terus mengingatkan agar bisa dimasukan pada APBD-P 2016.
“Kalau saya melihat dari investasi pembangunan infrastruktur jalan yang sudah ada dimulai dari pelabuhan roro sampai kawasan wisata menelan biaya sangat besar. Sayang jika jalan ini tidak optimal penggunaannya. Salah satunya mengoptimalkan investasi tersebut adalah mengembangkan dan mengoptimalkan potensi wisata Pulau Rupat ini,” tandas Andi Rahman.
Ditegaskan Plt Gubri, event budaya ritual Mandi Safar ini sejalan dengan visi Riau 2020 yakni sebagai pusat budaya Melayu di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu seluruh elemen negeri ini harus memperkuat untuk mempercepat dan menyukseskan visi tersebut. Terlebih pada peringatan ulang tahun Provinsi Riau ke-58, Pemerintah Provinsi Riau telah mencanangkan salah satu sektor yang perlu ditumbuhkembangkan adalah sektor pariwisata berbasis budaya.
“Saya rasa yang kita canangkan sejalan dengan pemerintah pusat, menumbuhkan ekonomi dari sektor pariwisata. Insya Allah, jika kita komitmen untuk mengembangkan pariwisata di Pulau Rupat ini, maka ekonomi rakyat tentu akan meningkat,” tandasnya.
Dikatakan Andi Rahman, pengembangan sektor pariwisata akan memberikan dampak domino (multiplayer efect) terhadap kehidupan rakyat. Hal ini dicontohkan Gubri dengan pelaksanaan even budaya ritual mandi safar menjadi magnet puluhan ribu warga datang ke kawasan wisata pantai Rupat Utara. “Apalagi jika daerah ini kita jadikan betol sebagai daerah wisata. Tentunya harus dilengkapi dengan berbagai budaya-budaya yang ada di daerah ini,” ujarnya.
Menurut Gubri, potensi pariwisata yang ada di Pulau Rupat harus dimaksimalkan mengingat Pemkab Bengkalis sudah melakukan investasi besar di bidang infratsruktur jalan. Jika potensi pariwasata ini dikelola dengan baik, maka akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.***(Hotman/hms)